Senin, 03 Januari 2011

OSIS dan EKSTRAKURIKULER

KEBERADAAN OSIS DAN EKSTRAKULIKULER

I. PENGERTIAN DAN PERANAN
Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), diperlukan kejelasan mengenai pengertian dan peranan tentang Organisasi Siswa Intra Sekolah itu sendiri. Dengan pengertian dan peranan yang jelas, akan membantu para pengurus OSIS, pembina, dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS, sesuai dengan fungsinya.
Secara sistematis OSIS mempunyai pengertian: Kelompok kerja sama antara pribadi, yang pesertanya adalah siswa pada satuan pendidikan sesuai jenjangnya, yang terletak di dalam dan di antara lingkungan sekolah, yang tugasnya berkesinambungan guna mencapai tujuan bersama. Sedangkan secara organisasi pengertian OSIS itu sendiri merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan, dan merupakan salah satu sistem yang berfungsi sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Guna menunjang peranan pengurus OSIS maka perlu ditumbuhkan sifat-sifat kepemimpinan. Oleh karena itu perlu disampaikan pula dalam sebuah pelatihan dasar atau upgrading bagi pengurus OSIS tentang materi kepemimpinan, macam-macam dan tipe seorang pemimpin. Akhir dari kegiatan ini, ditekankan sekali lagi dalam evaluasi bahwa sebagai suatu organisasi OSIS, tetap perlu memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan agar OSIS dapat senantiasa hidup dalam arti memiliki kemampuan beradaptasi agar tetap eksis. Faktor-faktor tersebut antara lain: sumber daya, efisiensi, koordinasi kegiatan dengan lingkungan luar, dan terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen (pengurus OSIS, perwakilan kelas, pembina OSIS, pihak sekolah dan masyarakat luas, termasuk para orangtua siswa).
Apa sih OSIS itu?
OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) merupakan satu-satunya organisasi kesiswaan yang berada di lingkungan sekolah. Tujuan didirikannya OSIS adalah untuk melatih siswa dalam berorganisasi dengan baik dan menjalankan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan siswa.
Sebagai satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan kesiswaan yang selaras dengan visi misi sekolah maka organisasi ini bersifat intra sekolah, artinya tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Karena OSIS sendiri merupakan wadah organisasi siswa di sekolah. Oleh karena itu setiap siswa secara otomatis menjadi anggota OSIS. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dapat dibagi atas 2 macam kegiatan, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidentil. Contoh kegiatan rutin adalah melaksanakan peringatan Hari Besar Agama Islam, peringatan Hari Besar Nasional, Latihan Kepemimpinan, Peringatan Hari Jadi Sekolah, Masa Orientasi Siswa baru, latihan pidato, senam bersama, penerbitan mading dan lain-lain. Dalam pengertian bahwa kegiatan tersebut sudah dijadwalkan terlebih dahulu dan bersifat rutin diadakan, entah tiap tahun, tiap bulan atau tiap minggu.
Sedangkan kegiatan insidentil adalah berupa kegiatan yang sifatnya tidak rutin hanya sesekali diadakan sesuai dengan aspirasi yang berkembang atau disebabkan adanya instruksi dari pihak sekolah. Contoh kegiatan insidentil adalah pelaksanaan seminar anti narkoba, pelatihan pengolahan limbah sampah organik, mengikuti lomba yang diadakan di luar sekolah, mengirimkan utusan dalam sebuah kegiatan seni atau agama dan lain-lain.
Susunan pengurus OSIS terdiri setidaknya atas Pengurus Inti dan Seksi-seksi. Pengurus inti terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Adapun seksi-seksi dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di sekolah masing-masing. Penamaan seksi atau bidangnya pun macam-macam. Ada seksi keagamaan (ada juga yang menyebutnya seksi Kerohanian Islam, seksi Pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME dll), seksi kepemimpinan (beberapa OSIS menyebutnya seksi Bela Negara, atau seksi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, atau seksi Pembinaan Organisasi dan Pendidikan Politik),  seksi Humas (hubungan kemasyarakatan, seksi Olahraga (ada yang menyebutnya seksi Kesehatan Jasmani), seksi Seni dan Bahasa (di beberapa OSIS menyebutnya seksi Apresiasi dan Kreasi Seni serta Berbahasa), seksi Keterampilan dan Kewiraswastaan, Seksi Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur dan mungkin masih ada sejumlah seksi lainnya.
Kepengurusan OSIS selalu diganti setiap tahun melalui sebuah mekanisme sistem yang sudah diatur sedemikian rupa. Ada yang menyelenggarakan sebagaimana layaknya Pemilu, dengan menyediakan bilik suara, kotak suara, lembar pemilih, kampanya monologis dan dialogis, pemaparan visi misi dan program kerja, sampai ke model pemilihan yang sederhana yakni dengan mengenalkan para calon Ketua OSIS ke masing-masing kelas, diberi kesempatan berorasi 3-5 menit, kemudian para siswa yang ada di kelas disuruh memilih dengan cara menulis di kertas yang sudah disediakan panitia. Ada juga sistem rekrutmen pengurus OSIS yang berdasarkan intervensi (campur tangan) pihak sekolah. Maksudnya ialah Kepala Sekolah, Pembina OSIS atau Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan sudah menentukan siapa-siapa saja yang berhak dan boleh menjadi Ketua dan pengurus OSIS tanpa harus melalui sistem pemilihan langsung. Yang pasti masing-masing memiliki sisi positif dan negatifnya.
Siapa saja yang boleh jadi Pengurus OSIS?
Pada prinsipnya siapapun boleh dan bisa jadi Ketua dan pengurus OSIS. Hanya saja mengingat tugas dan tanggung jawab pengurus OSIS itu berat dan cukup menyita perhatian akhirnya diadakan semacam seleksi untuk menentukan siapa saja yang boleh dan berhak jadi pengurus OSIS. Seleksi semacam ini memang penting karena citra baik sebuah sekolah salahsatunya tergantung pada imej yang dibangun oleh para pengurus OSIS nya melalui kegiatan-kegiatan yang mereka rancang dan lakukan.
Di MAN Kotabaru misalnya yang boleh jadi pengurus OSIS adalah mereka-mereka yang berstatus anak kelas XI dengan catatan mereka sudah pernah mengikuti kegiatan kepanitiaan yang diadakan oleh pengurus OSIS minimal sebanyak 3 kali. Diusahakan pula komposisi (jumlah dan susunan) pengurus OSIS harus seimbang dari segi keterwakilan kelas atau jurusan juga dari segi jenis kelamin. Artinya jangan sampai lebih banyak laki-laki dibanding perempuannya atau sebaliknya, serta jangan pula didominasi oleh kelas tertentu saja. Anak kelas XII sengaja tidak dilibatkan lagi dalam kepengurusan OSIS dengan pertimbangan mereka sebaiknya lebih berkonsentrasi pada persiapan menghadapi Ujian Nasional.
Masa kepengurusan OSIS idealnya dimulai dari sekitar bulan September sampai ke bulan Agustus tahun berikutnya. Pertimbangannya adalah tahun ajaran baru biasanya dimulai pada pertengahan Juli, sedang Agustus biasanya banyak disibukkan dengan kegiatan peringatan hari kemerdekaan RI dan pengenalan sekolah lebih lanjut (bagi siswa baru). Sehingga pada bulan September prosesi pemilihan Ketua dan Pengurus OSIS lebih mungkin dilaksanakan karena siswa baru pun selain sudah lebih mengenal satu sama lain, mereka juga akan lebih mengenal siapa saja kakak kelas mereka yang bakal menjadi calon ketua atau pengurus OSIS.
menurut buku pedoman kegiatan kesiswaan yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama RI tahun 2007, disebutkan bahwa syarat menjadi pengurus OSIS :
1.   Bertaqwa kepada Tuhan YME.
2.   Memiliki budi pekerti luhur dan sopan santun terhadap guru dan teman.
3.   Memiliki bakat dan kemampuan sebagai pemimpin siswa.
4.   Memiliki kemauan, kemampuan dan pengetahuan yang memadai tentang seni  dan tata cara berorganisasi.
5.   Dapat mengatur waktu antara kegiatan OSIS dan pelajaran dengan sebaik-baiknya.
6.   Para calon pengurus dicalonkan oleh majelis perwakilan kelas.
7.   Para calon pengurus memberikan pernyataan kemampuan, berpikiran jernih dan Memiliki wawasan mengenai kondisi persekolahan.
8.  Tidak duduk di kelas terakhir.
9.  Khusus untuk ketua OSIS; harus memiliki pengalaman berorganisasi dan sedang tidak duduk di kelas 1 dan 3 serta mampu menggerakkan anggota OSIS dan berwibawa.

Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra Sekolah (OSIS) perlu penjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Dengan pengertian dan peranan yang jelas akan membantu para pembina, pengurus dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsinya.
A. Pengertian, OSIS, meliputi:
1. Secara Sematis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah. Masing-masing mempunyai pengertian:
·    Organisasi Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
·    Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
·    Intra, adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
·    Sekolah, adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan

2.    Secara Organisasi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

3.  Secara fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.

4.   Secara Sistem   
Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
·    a. berorientasi pada tujuan.
·    b. memiliki susunan kehidupan kelompok
·    c. memiliki sejumlah peranan.
·    d. terkoordinasi dan
·    e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.

B.    Peranan
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:
1. Sumber daya
2. Efisiensi
3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
4. Pembaharuan
5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.
Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:
      1. Sebagai Wadah Organisasi
Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi.
      2.Sebagai Penggerak / Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.
3. Peranan yang bersifat preventif
Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.
3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.
4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.
Untung Rugi Menjadi Pengurus OSIS

Sebelum kita berbicara tentang apa yang akan dilakukan oleh para pengurus OSIS alangkah baiknya jika kita bicara terlebih dahulu sisi positif dan negatif menjadi pengurus OSIS, atau dalam bahasa akademisnya (bahasa anak kuliahan) yakni konsekuensi logis menjadi pengurus OSIS. Karena bagi yang mungkin baru pertamakali diserahi jabatan menjadi pengurus terlebih Ketua, satu pertanyaan besar yang sontak muncul adalah : “apa yang harus saya lakukan ya?” selain memang tentu saja ada kebanggaan tersendiri menyandang titel Ketua OSIS atau pengurus OSIS.
Hal positif yang insya Allah akan ditemukan oleh para pengurus OSIS adalah kepuasan diri dan kesenangan batin yang susah diukur dengan materi. Karena dengan menjadi pengurus OSIS berarti kita diberikan kepercayaan yang lebih dari pihak sekolah dan teman-teman sekolah untuk berbuat banyak hal positif demi mengharumkan nama baik sekolah. Jika keinginan pihak sekolah dan teman-teman tersebut dapat diwujudkan maka tentu saja ada nilai kebanggaan dan kepuasan tersendiri di sana. Nama kita akan dikenang oleh teman-teman dan juga guru sebagai siswa yang aktif berorganisasi dan mampu berprestasi maksimal. Walhasil ketika kita suatu saat kelak bertemu lagi dengan guru-guru atau teman-teman semasa sekolah dulu, suatu gambaran atau imej positif tentang prestasi kita akan langsung tertanam di memori mereka.
Di MAN Kotabaru contohnya, para pengurus OSIS diberi semacam fasilitas berupa diprioritaskan memperoleh beasiswa terutama bagi mereka yang memang memenuhi syarat. Selain itu para pengurus OSIS biasanya diberi fasilitas ruangan sekretariat tersendiri, dilantik dalam sebuah upacara resmi yang disaksikan seluruh kelas dan dewan guru, diberi id card atau atribut tertentu, kemudahan menggunakan komputer dan printer serta fasilitas dan peralatan sekolah lainnya dan sejumlah hal-hal positif lainnya seperti tingkat popularitas di mata dean guru dan teman-teman sekolah terutama adik kelas.
Namun ternyata sisi negatifnya juga ada. Seperti ketidakmampuan membagi waktu antara organisasi dan pelajaran sehingga membuat nilai-nilai para pengurus OSIS merosot tajam. Para pengurus OSIS kadang selalu diidentikkan dengan kata “sesuruhan guru” alias suka disuruh-suruh guru bekerja ini itu, ambil ini itu, kerjakan ini dan seterusnya setiapkali ada acara atau kegiatan di sekolah. Kemudian adanya keluhan dari para orangtua yang merasa anaknya jarang ada di rumah atau sering terlambat pulang ke rumah dengan alasan sedang rapat OSIS atau beralasan sedang sibuk dengan kegiatan OSIS. Belum lagi masalah masih adanya sejumlah guru yang kurang senang dengan para pengurus OSIS yang minta izin keluar kelas (alias tidak mengikuti pelajaran) dengan alasan harus  mengikuti rapat atau sedang ada kegiatan OSIS lainnya.
Sisi negatif lainnya adalah masih adanya pengurus OSIS yang suka memanfaatkan jabatan atau kedudukannya selaku pengurus OSIS untuk menghindari kewajiban mengikuti pelajaran dalam kelas terutama mata pelajaran tertentu yang dianggapnya membosankan dengan cara beralasan sedang rapat atau sedang ada kegiatan OSIS, padahal hanya sekedar kumpul-kumpul bercanda dan ngerumpi ria di ruang sekretariat OSIS. Kemudian ada juga beberapa pengurus OSIS yang menjadikan media kegiatan OSIS sebagai sarana mencari ‘jodoh’ sehingga dia akan aktif jika si doi ada di OSIS namun jika si doi tersebut tidak hadir dia menjadi kurang bergairah bahkan tidak melaksanakan apa yang seharusnya menjadi kewajibannya sebagai pengurus OSIS.
Apa yang harus dipersiapkan oleh Para Pengurus OSIS?
Jika kalian merasa sudah siap dan mantap menapaki dunia baru bernama OSIS serta sudah menyadari segala konsekuensi menjadi pengurus OSIS, maka langkah berikut yang harus kalian lakukan adalah mempelajari, mempersiapkan dan merealisasikan hal-hal yang dapat menunjang karir kalian sebagai pengurus OSIS jempolan.
Yang pertama adalah memantapkan dan meluruskan niat bahwa menjadi pengurus OSIS adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan tidak hanya di depan manusia melainkan sampai ke hadapan Tuhan. Kedua, menyiapkan sebuah pertemuan awal yang membahas kapan jadwal kegiatan pelatihan dasar kepemimpinan sekaligus rapat kerja pengurus. Ketiga, menyiapkan kelengkapan administrasi organisasi, seperti kop surat, stempel, amplop surat, SK dari pihak sekolah, struktur organisasi, biodata para pengurus, papan nama organisasi dan motto organisasi. Keempat,  merancang tata tertib yang menyangkut hak dan kewajiban pengurus. Kelima, merancang program kerja dan time schedule untuk masing-masing seksi. Kelima, mengusahakan penggalangan dana kegiatan kepengurusan atau kepanitiaan. Keenam, menjadwalkan rapat koordinasi bulanan atau per dua minggu yang dihadiri lengkap oleh seluruh pengurus.
Pelatihan Dasar Berorganisasi atau Latihan Dasar Kepemimpinan atau apapun namanya merupakan sebuah kegiatan positif yang menurut hemat saya pribadi wajib dilaksanakan segera setelah para pengurus OSIS di sebuah sekolah dilantik. Pembekalan semacam ini merupakan media untuk mendidik dan menyiapkan calon-calon pemimpin muda yang enerjik dan punya stamina berkegiatan yang tinggi. Selain itu melalui pelatihan yang diwajibkan untuk diikuti oleh semua pengurus OSIS sekaligus untuk memberikan bekal pengetahuan berorganisasi yang baik dan menanamkan kepercayaan diri bahwa mereka bisa dan sanggup memikul amanah organisasi.
Rapat kerja pengurus merupakan agenda rutin yang wajib diselenggarakan minimal 1 bulan sekali. Karena terkadang di tengah kesibukan tugas-tugas sekolah atau tugas-tugas di rumah kadang banyak pengurus OSIS melupakan dan melalaikan kewajibannya selaku pengurus sehingga kadang yang aktif hanya beberapa gelintir orang saja. Melalui mekanisme rapat kerja pengurus yang bersifat rutin dapat dinilai seberapa loyal dan berdedikasinya seorang pengurus terhadap program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
Kelengkapan teknis organisasi juga merupakan hal yang tak kalah pentingnya karena citra sebuah organisasi salah satunya diukur melalui media yang bersifat visual atau yang tampak jelas terlihat. Seperti kop surat yang sebaiknya mengunakan font atau huruf tertentu yang dinamis dan berkarakter, demikian pula dengan pemilihan warna huruf dan hiasan yang terdapat dalam sebuah lembar surat resmi organisasi. Bisa juga dipertimbangkan untuk membikin logo organisasi dalam format stempel yang “eye catching” tanpa merusak citra positif sekolah itu sendiri. Atau dengan menambahkan motto organisasi yang bersifat menyemangati dan terdengar ideal di benak banyak orang.

Ruangan kerja atau ruang sekretariat OSIS pun harus ditata sedemikian rupa agar indah dilihat, nyaman untuk ditempati dan menumbuhkan atmosfer kerja yang bersemangat. Untuk itulah perlu diatur pembagian tugas kebersihan yang terjadwal antara pengurus OSIS untuk memastikan kondisi ruangan agar selalu terlihat rapi dan bersih. Perlu juga dipikirkan adanya lemari khusus untuk menyimpan arsip surat, proposal, kertas kerja, buku absen rapat, buku keuangan dan kelengkapan lain agar terlihat seperti layaknya organisasi top. Di ruangan sekretariat itu juga harus dilengkapi dengan papan pengumuman rapat atau untuk pemberitahuan tertentu, kemudian harus ada bagan atau struktur kepengurusan yang dilengkapi dengan foto yang sebaiknya seragam. Di sudut lain perlu juga diletakkan papan berisi tata tertib, job deskripsi, program kerja dan time schedule. Untuk mensiasati ruangan yang terbatas bisa saja meja kursinya diletakkaan dalam jumlah terbatas dan lebih banyak menggunakan acara lesehan.
Koordinasi dengan sesama rekan pengurus merupakan hal yang mutlak dilakukan seorang pengurus OSIS. Dengan semakin seringnya berkoordinasi maka akan membuat komunikasi semakin efektif dan akan menjamin tidak adanya kesalahpahaman dalam bekerja. Karena kadang yang kerap terjadi dalam sebuah organisasi adalah adanya satu atau dua orang yang begitu memonopoli kebijakan internal atau lebih banyak bekerja sendiri dan cenderung mengabaikan rekannya yang lain. Koordinasi dengan pembina OSIS dan juga dewan guru yang lain merupakan langkah berikut yang harus senantiasa dilakukan para pengurus OSIS. Harus sering bertanya dan jangan terlalu berani mengambil tindakan sendiri terlebih yang menyangkut urusan orang banyak.

Insya Allah menjadi pengurus OSIS itu tidaklah sulit selama kita mau mencoba membuka wawasan dan senantiasa rendah hati untuk belajar dari pengalaman orang lain. Yang pasti banyak pengalaman dan pelajaran positif yang akan kalian dapatkan melalui kegiatan OSIS. Usia muda bukanlah penghambat untuk menghasilkan gagasan dan kreasi yang brilyan, bahkan usia muda hendaknya menjadi motivasi kuat untuk senantiasa berkarya dan berbuat banyak hal, yang positif tentunya.
Kita bisa berkaca pada sejarah Islam awal, di mana sejumlah sahabat Rasul di usianya yang sedemikian muda sudah menunjukkan prestasi cemerlang, misalnya Sayyidana Ali ra, Abdullah bin Umar ra, dan seterusnya. Atau kalian tentu hapal tentang cerita seorang anak gembala usia muda yang berdialog dengan seorang Umar bin Khattab ra sampai-sampai Umar menggelengkan kepala tanda kagum dengan kecerdasan dan keshalehan anak tersebut. Mudah-mudahan ini dapat menjadi inspirasi kita semua untuk mewujudkan pendidikan anak bangsa yang mencerdaskan sekaligus mencerahkan melalui media OSIS.
Sekilas Tentang Majelis Perwakilan Kelas (MPK)
Selain pengurus OSIS, di beberapa sekolah menerapkan juga pola organisasi OSIS yang menyertakan perangkat organisasi yang dinamakan Majelis Perwakilan Kelas. Di beberapa sekolah ada yang menyebutnya Majelis Permusyawaratan Kelas, Musyawarah Perwakilan Kelas dan Media Perhimpunan Kelas. Satu hal yang pasti dari badan organisasi ini ialah sifatnya yang berupa perwakilan resmi dari masing-masing kelas dan berfungsi untuk mengawasi kinerja para pengurus OSIS. MPK ini pula yang biasanya menetapkan daftar calon pengurus OSIS untuk kemudian dipilih menjadi Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara sampai seterusnya.
Anggota MPK terdiri dari 2 (dua) orang perwakilan tiap kelas. Sebelum menjadi anggota MPK, terlebih dahulu dilakukan musyawarah di kelas masing-masing. Adapun syarat-syarat anggota MPK adalah sebagai berikut :
1.    Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.    Terdaftar sebagai siswa di sekolah bersangkutan.
3.    Mampu menampung dan menyalurkan aspirasi kelas.
4.    Dipilih berdasarkan musyawarah dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak lain.
5.    Berpartisipasi dan dinamis di kelasnya.
6.    Memiliki jiwa pemimpin.
7.    Dapat bersikap netral, tidak mementingkan kepentingan kelompoknya.
8.    Berkelakuan baik.
Adapun mengenai hak, dan kewajiban MPK adalah sebagai berikut :
1. MPK mempunyai hak :
a.   Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat di kelasnya.
b.   Bersama Pengurus OSIS menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
c.   Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS
d.   Memberi kritik dan  saran terhadap kinerja Pengurus OSIS.
e.   Meminta Laporan Pertanggungjawaban dari Pengurus OSIS.
2. MPK mempunyai kewajiban :
a. Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas.
b.   Bersama pengurus OSIS membuat dan menetapkan Garis Besar Program Kerja GBPK) OSIS yang disahkan oleh Pembina OSIS dan Kepala Sekolah.
c.   Menampung dan menyalurkan aspirasi siswa kepada pihak sekolah.
d.   Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja Pengurus OSIS selama satu tahun.


Wawasan Wiyatamandala

Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.

Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor :13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut.

 * Sekolah merupakan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.
 * Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
 1. meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,
 2. meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
 3. mempertinggi budi pekerti,
 4. memperkuat kepribadian,
 5. mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
 * Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan.
 * Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.
 * Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertientangan antara kita sama kita.

Untuk mengimplementasikan wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap.

Upaya untuk mewujudkan wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.

Struktur Organisasi

Pada dasarnya setiap OSIS/MPK di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS/MPK terdiri atas:

 * Pembimbing - (Biasanya adalah seorang guru ataupun kepala sekolah)
 * Ketua
 * Wakil Ketua
 * Bendahara
 * Sekretaris
 * Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan yang dilakukan siswa di sekolah
Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki beberapa pengurus yang bertugas khusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah.

Ekstrakurikuler
PENGERTIAN ekstra secara umum mengandung pengertian segala sesuatu yang mempunyai makna berbeda dan mempunyai nilai lebih dari yang biasa. Searah dengan pengertian tersebut, ekstrakulikuler di sekolah merupakan kegiatan yang bernilai tambah yang diberikan sebagai pendamping pelajaran yang diberikan secara intrakulikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan memberi nilai plus bagi siswa selain materi pelajaran seperti yang dimuat di kurikulum yang didapatkan pada proses kegiatan belajar mengajar intrakulikuler.
Sebagai pendamping, kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari berbagai jenis pelajaran inti seperti termuat pada kurikulum. Misalnya pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan maka ekstrakulikulernya dapat berupa beladiri, berenang atau palang merah remaja (PMR).
Mengiringi mata pelajaran kesenian, ekstrakulikulernya dapat berupa kelompok paduan suara dan band sekolah, kelompok sanggar seni atau bengkel sastra. Sedangkan mengiringi pelajaran agama, ekstrakulikuler yang diselenggarakan berupa pelatihan membaca Alquran atau bentuk lainnya.
Bahkan beberapa kegiatan ekstrakulikuler tidak hanya mendukung satu mata pelajaran melainkan lebih. Seperti kegiatan kepanduan atau ke-Pramukaan yang tidak hanya pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan, keterampilan juga pendidikan kewarganegaraan.

sumber makalah : KAK Muhammad Reza.AR,SH pada kegiatan LKS IX Kota Palembang 2010

memimpin DIRI dalam NETWORKING

MEMIMPIN DIRI DALAM
MEMBANGUN NETWORKING ORGANISASI

Oleh : Muhammad Reza.AR,SH

Memimpin Diri.
Banyak di antara kita yang ingin menjadi pemimpin, tetapi tidak banyak yang menyadari bahwa, untuk memimpin orang lain, seseorang terlebih dahulu harus terampil dalam memimpin diri sendiri.mereka harus bisa mengelola dan mengatur diri sendiri sebelum mengelola dan mengatur orang lain.
Banyak orang juga kagum pada seorang pemimpin, tetapi tidak banyak yang tahu bahwa mereka sendiri, sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau, sengaja atau tidak sengaja, pasti pernah berperan sebagai seorang pemimpin dalam berbagai situasi dalam kehidupannya. Agar sukses dan puas untuk menjalankan peran masing-masing, setiap orang memerlukan kemampuan untuk memimpin diri sendiri.

MEMAHAMI DIRI
Ada berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk memahami diri.
•  Memahami proses yang terjadi dalam diri kita. ( siapa yang menciptakan , untuk apakita di ciptakan, dll )
•  Melakukan perenungan akan potret diri / penilaian diri / self assessment ( memahami kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri kita sendiri )
•  Mengenal diri dari orang lain dengan cara melakukan feedback ( umpan balik ). Meminta masukan dan saran dari orang  orang yang sering berinteraksi dengan kita
•  Melakukan pengamatan terhadap reaksi orang  orang di sekitar kita ( sikap, ucapan dan tindakan ) dalam berinteraksi dengan kita. Karena tindakan orang lian terhadap kita umumnya merupakan cerminan dari tindakan kita terhadap mereka Misalnya: jika kita mengasihi, maka orang lain juga cenderung mengasihi kita; jika kita menghormati pendapat orang lain, keputusan orang lain, maka sebaliknya orang lain juga akan cenderung menghormati pendapat dan keputusan kita.

Orang besar berfikir besar, orang kecil berfikir kecil . Berfikir global tapi bertindak lokal ( think globally act locally ), adalah slogan slogan yang positif yang harus senantiasa kita kembangkan didalam kepemimpinan diri kita

MENGELOLA DIRI
Setelah kita mengetahui dengan jelas apa yang ingin kita capai, selanjutnya adalah mengelola diri kita untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah -langkah didalam mengelola diri :
1. Menyusun tindakan-tindakan yang akan kita lakukan dalam skala prioritas
Karena keterbatasan waktu, sarana, prasarana, kita tidak bisa melakukan semua yang ingin kita lakukan sekaligus
2. Melaksanakan apa yang sudah di rencakanan dan di susun
Setelah prioritas disusun dan jangka waktu penyelesaiannya diatur dengan baik, langkah selanjutnya adalah melaksanakan apa yang sudah direncanakan Untuk itu kita perlu mengidentifikasi sarana, prasarana yang sudah ada dan yang perlu ditambah; keterampilan yang sudah kita kuasai yang dapat menunjang penyelesaian tindakan dan keterampilah yang masih harus kita pelajari untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Membangun keyakinan dan komitmen yang tinggi
Dalam mencapai mimpi, diperlukan keyakinan dan komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan keyakinan diri yang tinggi untuk sukses, akan lebih mudah bagi kita untuk meyakinkan orang lain juga untuk berjuang. Dengan komitmen yang tinggi, kita tidak rentan terhadap godaan, hambatan, dan masalah, dan orang lain juga akan lebih percaya kepada kita sebagai pemimpin
4. Melakukan pengembangan diri
Keyakinan yang teguh, serta komitmen yang tinggi perlu ditunjang dengan upaya pengembangan diri yang berkelanjutan. Tanpa meng-update diri terhadap perkembangan yang terjadi, terutama di seputar bidang yang kita perjuangkan, kita akan terlibas dan tertinggal dari kondisi dan keadaan yang kita hadapi



Membangun Networking Organisasi.
William Blake mengungkapkan bahwa setiap mahkluk di dunia ini memerlukan satu sama lain untuk dapat berprestasi dan hidup bahagia. Meskipun kita berada di era modern, dimana segala sesuatu dapat dikendalikan dengan tehnologi mutakhir, tetapi kesuksesan berprestasi dan kebahagiaan kita masih sangat bergantung terhadap keberhasilan menciptakan networking .
Dalam dunia usaha lazim dikatakan kita tidak bekerja jika tidak membangun networking atau hubungan sosial. Dengan kata lain menjalin hubungan sosial dengan siapa pun menjadi bagian penting dalam segala aktivitas kehidupan, entah pada saat kita di tempat kerja, di rumah, lingkungan rumah, tempat umum dan perbelanjaan dan lain sebagainya. Apa sebenarnya arti networking sehingga berdampak sangat besar terhadap kehidupan kita?
Networking adalah membangun hubungan dengan orang lain atau organisasi yang berpengaruh terhadap kesuksesan pofesional maupun personal. Karena networking bukan lebih dari sekadar berkenalan, melainkan berbagi potensi dan informasi, mendapatkan integritas dan mempengaruhi, dan menciptakan visi yang mengarahkan kemampuan masing-masing individu untuk melakukan sesuatu terhadap orang lain.
Pendapat Dr. Frank Minirth mengungkapkan bahwa networking adalah seni berkomunikasi satu sama lain, berbagi ide, informasi dan sumberdaya untuk meraih kesuksesan individu ataupun kelompok.

Bila banyak orang merasa kurang berhasil membangun networking karena mereka hanya berkenalan atau bertukar kartu nama. Setelah tiba di rumah, kartu nama itu hanya memenuhi laci meja kerja dan sulit mengingat lagi siapa mereka. Sedangkan membangun kekuatan networking hanya bisa dikerjakan dengan cara yang terorganisasi. Saya akan menguraikan beberapa Langkah keberhasilan membangun kekuatan networking

Langkah pertama adalah menanamkan pola pikir yang didasari rasa cinta terhadap orang lain. Pada kenyataannya orang-orang lebih senang membicarakan tentang diri mereka sendiri. Mereka akan selalu berpikir :
Apa yang bisa saya peroleh?
Apa keuntungan percakapan ini untuk diri saya sendiri?
 Bila kita mampu menunjukkan ketertarikan terhadap apa yang mereka
pikirkan ataupun katakan, maka kita akan mendapatkan banyak keuntungan.
Keuntungan  kita akan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dalam kesempatan pertemuan singkat tersebut, misalnya informasi tentang anak-anak, usaha mereka atau hobi yang sedang mereka jalankan saat ini. Informasi lebih banyak tentang diri pribadi mereka sangat penting guna memberikan perlakuan yang paling tepat, di sisi lain mereka juga pasti terkesan pada diri kita. Tetapi mungkin orang lain enggan bercerita jika kita tidak menunjukkan sikap dari keinginan yang tulus. Jadi kita harus bersikap sebaik mungkin tanpa unsur dibuat-buat.
Langkah kedua adalah menciptakan tujuan. Dengan demikian kita akan mampu memvisualisasikan siapa saja yang harus kita dekati. Sehingga tak perlu membuang waktu dengan mengikuti perkumpulan yang tidak berhubungan dengan target yang ingin kita capai, Tetapi sebaiknya kita tidak mendekati sampai lusinan orang dalam setiap kesempatan. Ketika kita mampu menciptakan jalinan hubungan baik dengan tiga orang saja dalam setiap kesempatan itu sudah cukup. Karena kekuatan networking terletak pada kualitas dibandingkan kuantitas atau jumlahnya.
Langkah Ketiga adalah mengirimkan sesuatu dan menyampaikan kesan mendalam sekaligus keinginan untuk bertemu mereka suatu saat nanti, dan lain sebagainya. Ciptakan berbagai langkah menciptakan jalinan komunikasi, karena hal itu akan membuat mereka lebih mengingat kita. Sehingga apabila suatu ketika kita menghubungi atau bertemu lagi, mereka akan dengan mudah mengingat dan menjalin keakraban dengan kita.
Untuk dapat menciptakan networking, kita juga dituntut bersikap sabar tetapi aktif dan proaktif dalam memberi, entah dalam bentuk pelayanan atau kontribusi lainnya kepada perorangan maupun grup. Milikilah nilai tersendiri bagi orang lain, dengan menciptakan kerjasama yang memberikan kemudahan dan berbagai nilai yang menguntungkan mereka.
Selain itu kita juga harus bersikap lebih cerdas dan selalu menyampaikan informasi yang akurat atau tidak mengada-ada. Caranya adalah dengan terus belajar banyak hal setiap ada kesempatan. Dengan demikian, kita akan lebih dikenal dibandingkan orang lain karena kelebihan ilmu pengetahuan yang kita miliki.

Kesinambungan komunikasi dengan orang lain benar-benar kunci keberhasilan kita membangun networking . Berdasarkan sebuah penelitian, sebagian besar orang tidak akan pernah menyadari sedang memerlukan orang lain sebelum berkomunikasi dengan orang yang bersangkutan selama 8-10 kali. Jangan pula berkeinginan untuk menunda menjalin komunikasi dengan orang lain, karena selain tak mendapatkan hubungan baru kita juga akan kehilangan semangat baru.
Semua itu bisa saja terjadi. Kesempatan untuk mendapatkan impian yang kita inginkan akan semakin terbuka lebar bila kita berhasil membangun networking yang besar dan berkualitas
Pastikan !!...bahwa Anda pun bisa memimpin diri sendiri terlebih dahulu.

DENGAN TUJUAN INSTRUKSIONAL
memahami arti kepemimpinan dalam diri
menyadari pentingnya pengenalan diri
mengetahui cara memimpin diri sendiri yang efektif dalam membangun networking.

KATA KUNCI :
Orang yang keliru di tempat yang keliru = KEMUNDURAN
Orang yang keliru di tempat yang tepat = FRUSTRASI
Orang yang tepat di tempat yang keliru = KEBINGUNGAN
Orang yang tepat di tempat yang tepat = KEMAJUAN
Orang-orang yang tepat di tempat-tempat yang tepat = PELIPATGANDAAN
Demikian makalah ini saya sampaikan semoga dapat bermanfaat,
Terus Berjuang !!..... Untuk Generasi Muda Bangsa.

Palembang, November 2009


Kamis, 30 Desember 2010

data OT Praktikum GRUP 3- UNSRI-AGROEKOTEKNOLOHY

data praktikum organisme tanah
GROUP 3

Lahan bakaran            : 
belalang ; 1 ekor ; 0,09gram
semut ; 3 ekor ; 0,02 gram
larva penggerek jagung ( mealworm) ; 1 ekor ; 0,01 gram
kutu kumbang ; 1 ekor ; 0,19 gram
anak rayap ; 20 ekor ; 0,1 gram
TOTAL                :  0,41 GRAM



Lahan akasia            :  
cacing tanah ; 2 ekor ; 0,32 gram
rayap ; 3 ekor ; 0,02 gram
anak lipas atau kecoa ; 1 ekor ; 0,01 gram
semut ; 2 ekor ; 0,01 gram
belatung ; 3 ekor ; 0,03 gram
Anak kelabang ; 5 ekor ; 0,025 gram
TOTAL                :  0,415 GRAM


Lahan Rumput            :  
semut ; 3 ekor ; 0,02 gram
cacing tanah ; 15 ekor ; 2,4 gram
kutu kumbang ; 1 ekor ; 0,02 gram
rayap ; 2 ekor ; 0,02 gram
kepik ; 1 ekor ; 0,01 gram
anak kecoa ; 1 ekor ; 0,01 gram
kumbang mealworm ; 1 ekor ; 0,01 gram
serangga dari famili Archipsocidae ; 1 ekor ; 0,01 gram
TOTAL                           :  2,49 GRAM

Lahan semak                     : 
semut ; 4 ekor ; 0,08 gram
anak lipas tanah ; 1 ekor ; 0,01 gram
cacing tanah ; 6 ekor ; 0,96 gram
larva penggerek jagung ; 4 ekor ; 0,04 gram
rayap ; 2 ekor ; 0,04 gram
TOTAL                           :  1,13 GRAM
                                   




Isotomidae, Nitidulidae, Formicidae, Haliplidae, Dermestidae, dan Archipsocidae

Kamis, 23 Desember 2010

tanjung dayang's Gallery


produksi kerupuk kemplang


tambak ikan



pandai besi



jembatan perbatasan


tambak ikan patin


kantor KADES


SUNGAI PERBATASAN


kru OBSERVASI

PKMK Penganan Nanas 2010

A. JUDUL PROGRAM
PEMBUATAN PENGANAN ( DODOL, WAJIK, MANISAN, SIRUP, BOLU DAN KERIPIK ) BERBAHAN DASAR BUAH NANAS SEBAGAI ALTERNATIF JAJANAN SEHAT

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang banyak dibudidayakan di daerah tropis dan stresss. Tanaman ini mempunyai banyak manfaat terutama pada buahnya. Industri pengolahan buah nanas di Indonesia menjadi prioritas tanaman yang dikembangkan, karena memiliki potensi ekspor. Volume ekspor terbesar untuk komoditas hortikultura berupa nanas olahan yaitu 49,32 % dari total ekspor hortikultura Indonesia tahun 2004 (Biro Pusat Statistik, 2005).
Penyebaran tanaman nanas menjangkau setiap propinsi di Indonesia. Maka tidak heran bila buahnya – yang mengandung nilai gizi cukup tinggi di kalangan masyarakat. Sebagai variasi pemanfaatan buah nanas, selain dikonsumsi secara segar, di sini ditawarkan olahan nanas kering. Dalam situs health.learninginfo.org disebutkan nanas mengandung enzim bromelain yang berkhasiat mengurangi pembengkakan dan peradangan yang terjadi di dalam tubuh.Beberapa khasiat buah nanas yang telah masak adalah:
• Dapat mengurangi keluarnya asam lambung yang berlebihan.
• Membantu pencernaan makanan di lambung.
• Antiradang.
• Peluruh kencing
• Membersihkan jaringan kulit yang mati.
• Mengganggu pertumbuhan sel kanker.
• Menghambat penggumpalan trombosit.
Nanas muda berpotensi sebagai abortivum atau sejenis obat yang dapat menggugurkan kandungan. Nanas dapat digunakan untuk melancarkan terlambat haid. Karena itu, perempuan hamil dilarang mengkonsumsi nanas muda. Hingga kini belum banyak masyarakat menyadari manfaat kesehatan di balik buah nanas yang lezat ini. Riset terkini menunjukkan nanas sarat dengan antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung, dan penghalau stress. Sebagai salah satu famili Bromeliaceae, buah nanas mengandung vitamin C dan vitamin A (retinol) masing-masing sebesar 24,0 miligram dan 39 miligram dalam setiap 100 gram bahan (Tabel 1). Kedua vitamin sudah lama dikenal memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit, termasuk kanker, jantung koroner dan penuaan diri. (Posman Sibuea Peserta Program Doktor Ilmu Pangan UGM, Lektor Kepala Jurusan THP Unika Santo Thomas SU Medan).

N0 Kandungan gizi Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Fosfor
Zat Besi
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
Air
Bagian dapat dimakan 52,00 kal
0,40 g
0,20 g
16,00 g
11,00 mg
0,30 mg
130,00 SI
0,08 mg
24,00 mg
85,30 g
53,00 %
(Sumber : Buletin Teknopro Hortikultura Edisi 71 Juli 2004. Manfaat Nanas Bagi Kesehatan)
Buah Nanas telah lama menjadi komoditi andalan Prabumulih. Pada musim panen, nanas membanjiri pasar dan stasiun Prabumulih. Dari Stasiun kereta buah-buah nanas dikirimkan oleh para ‘pengepos’ buah ke kota lain, bahkan ke Pulau Jawa. Saban hari nanas memenuhi gerbong kereta barang tujuan Tanjungkarang, sebagian diteruskan ke Pasar Induk Jakarta melalui Pelabuhan Panjang (sebelum ada pelabuhan Bakauheuni). Belum ditambah pengiriman nanas melalui truk. Di tahun 1970an memang Prabumulih merupakan produsen nanas terbesar, dan memasok sebagian besar buah nanas di pulau jawa. Banyak petani yang membuka kebun nanas dan jasa pengiriman buah nanas ke pulau jawa begitu menjamur. Bahkan banyak penduduk prabumulih yang bergantung pada buah ini.
Dalam perkembangan selanjutnya di tahun 1980an pemerintah memperkenalkan budidaya karet, sehingga buah nanas hanya dijadikan tanaman sela di saat tanaman karet berumur 0 – 2 tahun. Dengan pola tanaman sela, tanaman nanas hanya dapat di panen dua atau tiga kali, hal ini dikarenakan saat tanaman karet sudah berumur tiga tahun, tanaman nanas sudah tidak produktif lagi. Disamping itu telah banyak di buka perkebunan nanas di pulau jawa, sehingga permintaan nanas prabumulih semakin rendah.
Dalam perkembangan dewasa ini tanaman nanas masih tetap menjadi tanaman pendukung atau tanaman sela, dan bahkan terkadang petani karet enggan menanam tanaman nanas karena hasilnya yang sedikit dan kurang bernilai ekonomis. Menurut catatan BPTP sumsel luas lahan perkebunan nanas prabumulih saat ini tinggal seluas 315 Ha. Disamping produksi yang kurang, dari segi pengolahan buah nanas juga kurang. Saat ini sangat jarang dijual selai nanas yang merupakan produk olahan dari nanas prabumulih itu sendiri. Sementara itu pemerintah kota prabumulih sendiri terkesan tidak begitu peduli dengan kotanya ini Nanas memang telah menjadi ikon Prabumulih. Karenanya kota kecil 90 km dari Palembang ini, selain dikenal sebagai ‘Kota Minyak’ juga dijuluki sebagai “Kota Nanas”. Pemerintah kota Prabumulih pun memakai nanas sebagai kota. Sayangnya, kejayaan nanas Prabumulih mulai pudar. Pertengahan Juli tahun lalu, sebuah surat kabar yang terbit di Sumatra Selatan mengangkat berita bahwa nanas mulai menghilang di prabumulih. Keberadaannya kian terpinggirkan di Prabumulih. Dilansir oleh surat kabar tersebut, Kepala Dinas Pertanian Prabumulih Ir. Apriadi menerangkan bahwa penyebabnya adalah banyak lahan nanas beralih menjadi kebun karet.
Kajian dalam PKM ini memberikan solusi bagi orang-orang yang menyukai buah nanas, namun berkeinginan untuk mencoba modifikasi baru dari buah nanas itu sendiri.

C. PERUMUSAN MASALAH
Kesehatan manusia merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan manusia. Tanpa kesehatan, hal apapun yang dilakukan oleh manusia tidak akan berarti. Salah satu faktor penentu kesehatan manusia adalah makanan yang dikonsumsi. Bila makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat yang berbahaya bagi manusia, maka kemungkinan terkena penyakit akan semakin besar. Oleh karena itu, manusia harus dapat memilih zat-zat makanan yang tepat dan tidak berpotensi menimbulkan penyakit.
Banyak makanan jajanan yang populer di masyarakat dan memiliki cita rasa yang khas sehingga hampir sebagian besar masyarakat menyukai makanan jajanan tersebut. Namun sayangnya banyak sekali makanan jajanan populer yang tidak memperhatikan aspek-aspek nutrisi sehingga masyarakat harus hati-hati dalam mengkonsumsi makanan jajanan tersebut. Pengkonsumsian makanan jajanan secara berlebihan dapat meningkatkan berbagai resiko terkena penyakit kegemukan atau overweight.
Makanan jajanan populer di masyarakat palembang adalah Dodol, bolu, keripik, manisan, sirup dan wajik. Jajanan ini juga kerap kali dijadikan oleh-oleh khas wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Selatan karena jajanan ini bisa bertahan lama kalau disimpan. Kota Prabumulih adalah Kota Penghasil Buah Nanas di Sumatera Selatan. Namun, masyarakat di Kota ini biasanya hanya memasarkan buah Nanas dalam keadaan segar. Padahal kalau buah nanas diolah menjadi jajanan sehat, akan menjadi produksi yang menguntungkan. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan usaha untuk memvariasikan dodol, wajik, manisan, sirup serta keripik sebagai produk jajanan populer menjadi lebih sehat. Nanas yang sarat dengan antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung, dan penghalau stress serta memiliki kandungan vitamin C dan vitamin A (retinol) masing-masing sebesar 24,0 miligram dan 39 miligram dalam setiap 100 gram bahan. Produk dodol, manisan, wajik dan keripik dengan menggunakan bahan buah nanas ini diharapkan dapat direalisasikan sebagai produk yang disukai dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.

D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari penulisan proposal progam kreativitas mahasiswa penelitian ini secara umum adalah untuk :
1. Memberikan alternatif diversifikasi pengolahan buah nanas.
2. Mengembangkan manfaat pangan dari buah nanas sebagai jajanan sehat.
3. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh guna membuka peluang bisnis.
4. Menggali bakat mahasiswa dalam berwirausaha
5. Memperoleh keuntungan yang maksimal

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Terciptanya produk (dodol, manisan, sirup, bolu, wajik dan keripik dari buah nanas) yang bermanfaat, khususnya bagi pecinta jajanan tersebut yang menderita penyakit kanker, wasir, dan serangan jantung.
2. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi unit usaha yang mampu membuka peluang kerja sekaligus mengangkat perekonomian masyarakat.
3. Menghasilkan produk yang bernilai ekonomis tinggi serta mengembangkan olahan dodol, wajik, sirup, bolu, manisan dan keripik dengan bahan dasar buah nanas sebagai alternatif makanan yang mengandung antioksidan.

F. KEGUNAAN PROGRAM

1. Untuk Individu
Adapun kegiatan ini memiliki manfaat tersendiri bagi kami, yaitu meningkatkan kreativitas dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada setiap individu. Kegiatan ini juga dapat melatih kami dalam berfikir aktif untuk terus berinovasi dan menciptakan produk yang bermanfaat. Selain itu, dengan mengikuti kegiatan ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri di kemudian hari.


2. Untuk Kelompok
Kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi kami dalam bekerja secara tim sehingga memudahkan kami ketika memasuki dunia kerja nanti. Selain itu, diharapkan dengan mengikuti kegiatan ini kelompok dapat memperoleh profit.

3. Untuk Masyarakat
Hasil dari produk yang dibuat diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, khususnya bagi kalangan pecinta dodol, manisan, sirup, wajik dan keripik yang khawatir dengan bahaya kanker, serangan jantung, penuaan dini sekaligus rentan stres. Selain itu membuka peluang usaha bagi masyarakat dan meningkatkan status gizi masyarakat. Bagi produsen buah nanas, dengan adanya produk ini dapat membantu mereka dengan meningkatkan jumlah konsumen penyuka buah nanas baik dalam keadaan segar ataupun telah diolah sehingga meningkatkan pendapatan mereka.

4. Bagi Perguruan Tinggi

Program ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi yang diharapkan dapat meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kewirausahaan. Hal ini dapat memacu jiwa kreatifitas dan intelektualitas di kalangan mahasiswa dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Nilai ekonomi bersanding manfaat nanas sedianya merupakan muara pertemuan antara kekhawatiran dan harapan bagi pengembangan budidaya nanas Prabumulih. Ditilik dari beraneka manfaat nanas, maka Pemerintah Kota Prabumulih dapat melakukan banyak upaya untuk menciptakan kembali masa keemasan nanas Prabumulih. Tak cukup hanya dengan memberikan himbauan (sosialisasi, penyuluhan) dengan maksud meyakinkan masyarakat bahwa bertanam nanas juga menguntungkan. Upaya yang mesti dilakukan harus menjawab persoalan mendasar yang dialami para petani nanas di Prabumulih, agar semangat membudidayakan nanas kembali bermunculan.
Di antara sekian banyak persoalan, ketidakstabilan harga dan singkatnya umur simpan nanas, barangkali bias dijadikan prioritas. Secara sederhana kedua hal ini dapat dijawab dengan membantu akses menuju ‘pasar’ serta pembangunan insfrastruktur pengolahan nanas.Tidak sedikit ide membuat pabrik pengolahan nanas, entah pabrik selai, buah segar, sirup, dan lainnya bermunculan dari orang-orang Prabumulih. Ide-ide tersebut bermunculan dari banyak kalangan, mulai dari petani, kalangan usahawan, bahkan pejabat dan wakil rakyat. Sayangnya, pada kedua pihak yang terakhir disebut, hanya terhenti sebatas ide. Tak berlanjut pada kemauan politik, alih-alih sampai tindakan nyata.
Padahal, ide-ide semacam itu bukan sesuatu yang tak mungkin diwujudkan. Bahkan barangkali tidak terlalu memerlukan asupan investasi yang dari luar Prabumulih. Jika Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin bahkan mampu membangun perusahaan pertambangan minyak sendiri, Pemerintah Kota Prabumulih pastilah membangun semacam perusahaan daerah untuk membangkitkan kembali dunia pertanian nanas.
Dodol, wajik ,manisan, sirup serta bolu adalah produk yang banyak diminati oleh masyarakat luas dari berbagai macam kalangan, baik kalangan menengah ke atas maupun kalangan menengah ke bawah di Sumatera Selatan. Fenomena ini sangat menarik untuk melakukan usaha dodol, wajik dan manisan serta keripik dengan penggunaan variasi bahan dasar dari buah nanas. Target pasar dari produk ini adalah seluruh lapisan masyarakat khususnya bagi orang-orang yang gemar memakan dodol,keripik, wajik dan manisan serta bolu tetapi khawatir akan penyakit kanker, serangan jantung dan juga penuaan dini. Tepung ketan mengandung kadar karbohidrat dan kadar glikemia yang cukup rendah. Rendahnya kadar karbohidrat dan glikemia yang rendah dapat membantu menjaga berat badan serta keseimbangan gula darah dalam tubuh agar tidak memiliki kadar yang tinggi yang menyebabkan kegemukan yang berdampak pada penyakit-penyakit yang berbahaya seperti jantung. Hal ini menjadi suatu kesadaran tersendiri dalam masyarakat yang mulai menganut gaya hidup sehat dan memulai memilah berbagai jenis makanan yang dapat dipilih. Penganan dari buah nanas dapat menjadi suatu alternatif jajanan lezat yang tetap dapat menjaga kondisi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, dengan melihat semakin tingginya kesadaran masyarakat akan artinya kesehatan, dodol, bolu, keripik dan wajik serta manisan yang berbahan dasar buah nanas ini sangat cocok untuk dijadikan bisnis pada saat ini dan masa yang akan datang.

H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM
1. PERENCANAAN

Sebelum menjalankan usaha, suatu perusahaan hendaknya menetapkan visi, misi, tujuan dan target usaha. Hal ini diperlukan agar usaha yang akan dijalankan dapat terlaksana dengan baik. Keempat hal ini dapat dijadikan standarisasi dalam upaya pencapaian target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Visi usaha dari produk berbahan dasar buah nanas ini yakni selain penganekaragaman pangan, juga diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi penderita kanker, serangan jantung maupun dalam memperoleh makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Misi usaha meliputi penciptaan diversifikasi dari produk dodol, wajik dan manisan, bolu serta jenis keripik yang sudah ada sebagai inovasi terbaru untuk menyiasati kejenuhan konsumen atas dodol, wajik dan manisan serta bolu yang cenderung standar dan mampu dijadikan sebagi produk dodol, wajik dan manisan, bolu serta keripik yang memiliki keunggulan dalam bobot gizi maupun solusi obat.
Target yang ditetapkan dalam usaha ini dapat dijadikan sebagai indikator dalam menilai kinerja dan prospek usaha yang akan dicapai serta dijadikan sebagai bahan acuaan dalam mengevaluasi keberhasilan usaha. Target yang disusun meliputi target produksi dan target pemasaran, yang merupakan indikasi keberhasilan usaha produk jajanan ini yang mampu megontrol kadar antioksidan dalam tubuh. Target tersebut dapat dicapai dengan adanya peningkatan produksi dan meluasnya lokasi pemasaran.
a. Analisis Produksi
a.1. Analisis SWOT

1 Strength: Kandungan gizi bahan dasar (buah nanas) yang tinggi, kandungan vitamin C yang tinggi, harga terjangkau, tanpa bahan pengawet dan pewarna.
2 Weakness: Rasa buah nanas muda yang asam dan sedikit kecut
3 Oportunities: Jajanan yang disukai masyarakat,
4 Threats: Mudah ditiru
a.2. Proses Produksi

-Nanas dikupas kulitnya dan dihilangkan matanya kemudian dicuci dan dipotong kecil
-Daging nanas dihancurkan dengan cara diparut atau diblender
-Campurkan nanas yang sudah dihancurkan, dengan santan kental (1 butir kelapa/1 kg nenas), tepung beras ketan 5 % dan gula pasir
-Menghancurkan buah menggunakan blender
-Adonan tersebut dimasak hingga agak kering sambil diaduk terus agar tidak lengket pada wajan
-Angkat dan masukkan dalam cetakan
-Apabila sudah dingin, dipotong-potong dengan ukuran menurut selera kemudian dikemas dengan plastik
-Pengemasan dodol

Gambar 1. Bagan Pembuatan Penganan Dodol dari Nanas


-Kupas nanas dan buang mata-mata nanas sampai bersih, lalu cuci dengan air bersih
-Parut nanas dan tambahkan kelapa parut, agar-agar dan garam secukupnya
-Aduk selama 5 jam sampai adonan mengering
-Masukkan gula pasir lalu aduk sampai mengering . setelah 6-7 jam angkat adonan dan cetak dalam loyang
-Iris tipis-tipis lalu masukkan dalam kemasan

Gambar 2. Bagan Pembuatan Penganan wajik dari Nanas


- Telur dan gula dikocok selama 15 menit, setelah mengembang masukkan air nanas , tepung terigu dan margarin yang telah dilumerkan
- Masukkan ke Loyang yang telah diolesin margarine dan tepung terigu
- Panggang atau oven selama 50menit atau sampai matang

Gambar 3. Bagan Pembuatan Penganan Bolu dari Nanas

-potong bagian nanas, hingga benar - benar tipis
-Lalu nanas yang telah terpotong tipis ini direndam dengan menggunakan air garam untuk penambah rasa asin
-potongan nanas ini pun dijemur diterik matahari hingga benar - benar kering
-Untuk menambah rasa gurih dan renyah, sebelum digoreng potongan nanas kering ini terlebih dahulu dicampur dengan adonan tepung terigu

Gambar 4. Bagan Pembuatan Penganan keripik dari Nanas


-Sari buah nanas dicampur dengan agar-agar,gula lalu masak hingga matang
-Masukkan ke dalam Loyang, dinginkan lalu potong kecil-kecil dan jemur sampai kering selama 10 hari
-Panggang dalam oven , lalu manisan siap dikemas

Gambar 5. Bagan Pembuatan Manisan dari Nanas


-Sari buah nanas dicampur,gula masak lalu masak hingga mendidih dan mengental
-Setelah mendidih , angkat
-Sirup siap dibotolkan


Gambar 6. Bagan Pembuatan Sirup dari Nanas







Gambar 7. Kemasan dodol nanas




Gambar 8. Kemasan wajik nanas




Gambar 9. Kemasan manisan nanas




Gambar 10. Kemasan keripik nanas




Gambar 11. Kemasan botol sirup nanas




Gambar 12. Produk olahan dari nanas


a.3. Lokasi Produksi

Lokasi yang dijadikan sebagai tempat produksi adalah di Kota Prabumulih sebagai Kota dari bagian anggota kelompok. Lokasi ini dipilih karena tempatnya strategis dan cukup luas untuk dapat melakukan proses produksi dengan baik.
a.4. Kapasitas Produksi
Produksi akan dilaksanakan selama 4 kali dalam setiap minggunya. Setiap kali produksi akan dilakukan pada awal minggu dan kapasitas produksinya dalam jumlah besar untuk persediaan penjualan selama satu minggu karena dodol, wajik, sirup, manisan, keripik dan bolu yang diproduksi dapat tahan lama hingga beberapa bulan kecuali bolu.
b. Strategi pemasaran
b.1. STP (Segmentation, Targetting & Positioning)

1 Segmentasi pasar dalam memasarkan produk ini terbagi menjadi tiga segmen, yaitu :
1. Mahasiswa
Kelompok mahasiswa UNSRI merupakan pangsa pasar yang besar dengan jumlah kurang lebih 13.000 orang. Walaupun mahasiswa termasuk dalam kategori usia muda, tidak menutup kemungkinan merupakan kelompok yang mudah terserang kanker dan serangan jantung karena tuntutan gaya hidup. Oleh karena itu, mahasiswa merupakan target pemasaran yang potensial.
2. Masyarakat Umum.
Segmen ini terdiri dari para dosen, warga lingkar kampus, dan masyarakat umum. Bagi segmen ini, yang terpenting adalah seberapa besar manfaat yang mereka peroleh dari mengkonsumsi produk ini. Segala keunggulan yang ditawarkan produk ini tentunya merupakan salah satu pilihan terbaik.
2. Targetting
Pada jangka pendek, target utama pemasaran produk ini adalah kelompok mahasiswa. Hal ini dikarenakan fakta bahwa segmen ini memiliki ukuran pasar yang besar. Selain itu kelompok ini merupakan pangsa pasar strategis yang mudah dijangkau dan ditinjau. Sedangkan masyarakat umum merupakan target pada jangka panjang sehingga diharapkan produk ini dapat beredar dan diterima oleh masyarakat luas.
3. Positioning
Pemasaran produk diarahkan sebagai produk yang menyehatkan, terjangkau, dan lezat serta memiliki pemrosesan yang hiegenis. Selain itu, penciptaan produk ini diharapkan mampu menciptakan produk dengan citra rasa yang berbeda dibanding produk dodol,wajik , manisan dan bolu serta keripik yang sudah ada. Pengemasan yang eksklusif dan menarik juga diharapkan mampu memikat konsumen baik dari bentuk kemasan maupun kehigienisan penyajian.
b.2. Marketing Mix
4. Product

Produk ini disajikan secara langsung dengan penyajian yang higienis dan juga di pasarkan dalam bentuk kemasan yang menarik. Keunggulan dari produk ini adalah bahan dasar buah nanas dalam produk yang berfungsi sebagai pengontrol antioksidan karena memiliki kadar vitamin C yang tinggi. Dengan demikian diharapkan para penikmat produk yang ada saat ini tidak khawatir dengan masalah kesehatan.

5.Price
Nama Produk Harga per Kg
Dodol 40.000,-
Wajik 40.000,-
Bolu 40.000/ Loyang
Manisan 80.000,-
Keripik 60.000,-
Sirup 15.000/botol

6.Place

Penentuan lokasi pemasaran merupakan hal yang paling signifikan dalam memasarkan produk. Adapun beberapa kriteria dalam memilih area ini didasarkan pada : letaknya yang strategis, peluang pasar yang potensial, akses masuk yang mudah, serta opportunity cost yang relatif kecil. Oleh karenanya ditetapkan beberapa lokasi pemasaran, yaitu:
1. Kantin tiap fakultas yang ada di UNSRI.
2. Minimarket dan Supermarket di kota Prabumulih
3. Pasar Tradisional di Prabumulih dan Palembang
Perluasan pasar perlu dilakukan agar produk penganan ini semakin dikenal di masyarakat. Minimarket dan supermarket merupakan tempat strategis untuk mengembangkan produk penganan ini agar lebih dikenal oleh masyarakat.

7. Promotion
Promosi harus dilakukan oleh setiap perusahaaan karena merupakan strategi awal dalam mengenalkan produk yang tergolong baru ini kepada masyarakat. Hal yang akan dilakukan yaitu dengan cara interaksi langsung kepada target konsumen maupun usaha promosi berupa penyebaran pamflet, leaflet, dan Koran

8. Manajemen

Suatu perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang jelas. Maju atau tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja organisasinya. Berikut ini merupakan bagan struktur organisasi dari usaha “Penganan dari buah Nanas”










Gambar 5. Struktur Organisasi perusahaan “Penganan dari buah Nanas”


Dalam usaha “Penganan dari buah nanas” terdapat seorang pemimpin perusahaan yang bertanggung jawab atas semua kegiatan perusahaan. Pimpinan perusahaan juga merupakan pengambil keputusan terakhir dan terkuat. Dibawah pimpinan perusahaan terdapat tiga orang menajer, diantaranya adalah manajer operasional, manajer pemasaran, manajer keuangan. Manajer operasional adalah penanggung jawab operasional produksi sehingga produk yang di hasilkan, apakah sudah memiliki mutu yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Manajer pemasaran berwenang dalam pendistribusian produk hingga sampai ke tangan konsumen. Sedangakan Manajer keuangan bertugas mengatur arus masuk dan keluarnya kas perusahaan

d. Analisis Finansial

Tabel 2. Pembiayaan program Pra Operasi
No Uraian Satuan Harga @ (Rp) Total (Rp)
1 Investasi
v1 Aktiva tetap berwujud
o Kuali besar
o Penggodok besi
o Tungku
o Baskom
o Loyang
o Damparan
o Pisau
o Gunting
o Box
o Timbangan
o Panci stenlees
o Mixer
o Mesin parut
o Bahan bakar kayu
o Oven
v2 Aktiva tetap tidak berwujud
Biaya pendahuluan

3 buah
2 buah
1 buah
4 buah
10 buah
3 buah
10 buah
2 buah
2 buah
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
-
3 buah




100.000
25.000
50.000
30.000
25.000
30.000
15.000
15.000
90.000
100.000
50.000
500.000
3.500.000
500.000
250.000




300.000
50.000
50.000
120.000
250.000
90.000
150.000
30.000
180.000
100.000
150.000
500.000
3.500.000
500.000
750.000

100.000

Total Investasi 6.820.000
2 Modal kerja
1. Biaya Pokok Produksi
a. Bahan baku dan pembantu
o1 Buah nanas
o2 Garam
o3 Gula
o4 Tepung terigu
o5 Agar-agar
o6 Plastik dan Label


150 buah
3 kg
2 kg
5 kg
10 bungkus


3.000



450.000
12.000
15.000
35.000
20.000
400.000
Total Biaya Produksi 932.000
2. Biaya Operasi
o1 Biaya Promosi dan Penjualan
o2 Biaya telepon,dan transport
o3 Gaji pegawai


4 Orang

50ribu/bln
250ribu/bln
500.000
300.000
1.000.000
Total Biaya Operasi Sebelum penyusutan 1.800.000
Total Biaya Produksi (1+2) 2.732.000
Total Biaya Proyek 9.552.000

II. PELAKSANAAN
5. Aspek Produksi

Proses produksi dilakukan melalui beberapa tahap pengolahan yang dilakukan setiap 4 kali dalam sebulan selama 6 bulan masa produksi.

b. Aspek Pemasaran
Pemasaran hasil produksi dilakukan 3 kali dalam seminggu. Sasaran pasar yang akan dijangkau meliputi mahasiswa dan masyarakat umum sekitar kampus serta penduduk di perumahan. Lokasi pemasaran meliputi area di sekitar kampus dan masyarakat umum serta pasar tradisional. Strategi pemasaran dilakukan dengan cara promosi melalui pamfleat dan leafleat yang akan menonjolkan keunggulan PENGANAN DARI BUAH NANAS ini.

c. Evaluasi
Evaluasi sangat di perlukan dalam suatu kegiatan guna meningkatkan kinerja pekerja. Dalam kegiatan yang tidak berkelanjutan, evaluasi biasanya dilakukan di akhir kegiatan. Sedangkan untuk kegiatan yang berkelanjutan dilakukan rutin. Pada usaha “PENGANAN DARI BUAH NANAS” evaluasi dilakukan setiap bulan. Kegiatan evaluasi ini meliputi seluruh pelaksanaan dari kegiatan usaha, dengan rincian sebagai berikut :
c.1. Pra operasi
Pra operasi ini meliputi kegiatan persiapan uji coba dan produksi awal. Dalam pra operasi ini tidak ada indikator keberhasilan secara spesifik. Tahap ini dikatakan berhasil jika produk yang di buat berhasil melalui tahap uji, yaitu mampu berdaya tahan lama (± 6 bulan). Selain itu pembuatan kemasan yang menarik dan higienis sehingga konsumen tertarik memberi produk.
c.2. Produksi
Indikator dari keberhasilan pada tahap ini adalah dapat dihasilkannya produk yang memiliki kualitas yang baik. Selain itu kapasitas dan waktu sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga produk dapat dipasarkan
c.3. Pemasaran
Tahap pemasaran dikatakan berhasil apabila produk yang ditawarkan mendapatkan respon yang positif dari sasaran. Indikator keberhasilan yang kedua adalah penjualan minimal 75% dari target yang telah ditentukan. Selain itu peningkatan volume penjualan juga merupakan indikator kebehasilan dari usaha.

I. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan PKM ini direncanakan berlangsung selama 6 bulan, rencana pelaksanaannya tertera pada Tabel 5 di bawah ini :

Tabel 3 . Rencana Jadwal Pelaksanaan Program

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Produksi dan uji coba umur
Produksi Awal dan promosi
Pencarian mitra kerja sebagai distributor produk
Penjualan / pemasaran
Evaluasi Bulanan
Laporan PKMK


J. LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ardiansyah Pratama
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Fakultas/ Jurusan : Pertanian/ Ilmu Tanah
d. Pekerjaan : Mahasiswa
e. NIM : 05081002035
f. Alamat : Jalan AK GANI no.26 Kr. Raja Prabumulih Timur
g. Pendidikan Formal:
No Sekolah/ Perguruan Tinggi Tahun Jurusan Ket
1. SD N. 2 Prabumulih 2002 - Lulus
2. SMP N.2 Prabumlih 2005 - Lulus
3. SMA N.1 Prabumulih 2008 IPA Lulus
4. Universitas Sriwijaya Ilmu Tanah Belum lulus

h. Pengalaman Organisasi:
No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1. OSIS Ketua Osis 2007
2. Paskib Ketua SDM 2007
2. PMR Anggota 2007

4. HIMILTA Ketua Lingkungan Hidup 2010-sekarang
5. KMP Kadept SDM 2009-sekarang






2. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana I
a. Nama Lengkap : Bertha Sally Marisco
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Fakultas/ Jurusan : Pertanian/Ilmu Tanah
d. Pekerjaan : Mahasiswa
e. NIM : 05081002026
f. Alamat : PERUMNAS PRABU INDAH BLOK B4 No. 5 Prabumulih Tinur
g. Pendidikan Formal:
No Sekolah/ Perguruan Tinggi Tahun Jurusan Ket
1. SDN 37 Prabumulih 2000 - Lulus
2. SMPN 1 Prabumulih 2003 - Lulus
3. MAN Prabumulih 2006 - Lulus
4. Universitas Sriwijaya Ilmu Tanah Belum lulus

h. Pengalaman Organisasi:
No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1. OSIS Anggota 2007
2. KMP Anggota 2009-sekarang
3. HIMILTA Kadept HUMAS 2010-sekarang



3. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana II
a. Nama Lengkap : Rendianto
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Fakultas/ Jurusan : Pertanian/ Ilmu Tanah
d. Pekerjaan : Mahasiswa
e. NIM : 05081002029
f. Alamat : Desa Rengas Kecamatan Parayaman Kab OI
g. Pendidikan Formal:
No Sekolah/ Perguruan Tinggi Tahun Jurusan Ket
1. SDN 1 Rengas 2001 - Lulus
2. MTsN Istiqomah Parayaman 2004 - Lulus
3. SMKN 1 Gelumbang 2007 - Lulus
4. Universitas Sriwijaya Ilmu Tanah Belum lulus

h. Pengalaman Organisasi:
No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1. OSIS Anggota 2007
2. HIMILTA Anggota 2010-sekarang


4. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana III
a. Nama Lengkap : Riska Fitrah Aprianti
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Fakultas/ Jurusan : Pertanian/ Agroekoteknologi
d. Pekerjaan : Mahasiswi
e. NIM : 05091007064
f. Alamat : jalan masa jaya lrg.flamboyan no.263 RT.10 RW.03 kelurahan Silaberanti Kecamatan SU I palembang 30252
g. Pendidikan Formal:
No Sekolah/ Perguruan Tinggi Tahun Jurusan Ket
1. SD Muhammadiyah 16 palembang 2003 - Lulus
2. SMP Negeri 15 Palembang 2006 - Lulus
3. SMA PGRI 2 Palembang 2009 IPA Lulus
4. Universitas Sriwijaya Agroekoteknologi Belum lulus

h. Pengalaman Organisasi:
No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1. OSIS Wakil Ketua OSIS 2007-2008
2. Antik (Anak Matematika) Ketua 2006-2008
3. LKS Kota Palembang Anggota 2007-sekarang
4. Pramuka Anggota 2004-2009
5. Teater PRAGRIDA Anggota 2007-2009
6. HIMAGROTEK/ KM AET Sekretaris Umum 2009-sekarang

5. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana IV
a. Nama Lengkap : Janeke
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Fakultas/ Jurusan : Ekonomi
d. Pekerjaan : Mahasiswi
e. NIM : 01081001008
f. Alamat : jalan Baturaja No. 10 RT/RW. 01/01 kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan
g. Pendidikan Formal:
No Sekolah/ Perguruan Tinggi Tahun Jurusan Ket
1. SDN 5 Prabumulih 2002 - Lulus
2. SMPN 3 Prabumulih 2005 - Lulus
3. SMAN 2 Prabumulih 2008 IPA Lulus
4. Universitas Sriwijaya Ekonomi Belum lulus

h. Pengalaman Organisasi:
No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1. OSIS Anggota 2006-2007
2. Koperasi Sekolah Anggota 2007-2008

6. Dosen Pembimbing
1. Nama Lengkap dan Gelar Akademik : Dr. Ir. Adipati Napoleon, MP
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 21 April 1962
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Fakultas/Jurusan/Program Studi/Pusat : Pertanian/Tanah/Ilmu Tanah
5. Pangkat/Golongan/Ruang : Penata Tk.I / III-d
6. Jabatan : Lektor Kepala
7. Alamat Kantor : Jl. Raya Palembang Prabumulih Km.32 Indralaya Ogan Ilir
8. Alamat Rumah : Jl. Kikim I Blok V/4 Pakjo-Palembang
9. No. Telepon / HP : 081368181999
10.E-mail : adipati_napoleon@yahoo.com
11. Pendidikan :
No. Nama Perguruan Tinggi dan Lokasi Gelar Tahun Tamat Bidang Studi
1. UNSRI S1 Tanah
2. UGM S2 Tanah
3. UGM S3 Ilmu-Ilmu Pertanian

12. Pengalaman Penelitian :
Judul Tahun
Pengaruh Penggenangan terhadap mineralisasi Nitrogen pada tanah Ultisol 2006
Studi Degradasi Karbofuran pada lahan persawahan di Sentra Beras Sumatera 2007
Residu pestisida pada lahan persawahan dan tubuh cacing ranah (L.terrestris) di DI Yogyakarta 2008
Survival Test of Indigenous Soil Microorganism in Higlhy Carbofuran Contaminated Sites as an Effort of Exploitation Indigenus Soil microorganism on Biodegradation of Carbofuran 2008
Komunitas Mikroba pada berbagai Agroekosistem dan Intensitas Penggunaan Lahan rawa lebak 2008
Kajian biodiversitas tanah rawa lebak sebagai bioindikator kesuburan tanah 2009
Pengaruh kompos kulit kopi dan Teras Terhadap Produksi Kopi di Kabupaten Lahat 2009
13. Karya Tulis Ilmiah

Judul Tahun
Pengaruh Penggenangan terhadap mineralisasi Nitrogen pada tanah Ultisol ( Prosiding Seminar Nasional, Palembang, 2-3 Maret 2006 ISBN 979-95580-5-0) 2006
Biologi Tanah, Ekologi dan Mikrobiologi Tanah, Edisi I ISBN 979-3654-40-6 2006
Studi Degradasi Karbofuran pada lahan persawahan di Sentra Beras Sumatera ( Makalah Seminar Nasional, Rapat Kerja Dekan BIP.BKS.PTN Barat, Pontianak 9-12 Juni 2007) 2007
Residu pestisida pada lahan persawahan dan tubuh cacing ranah (L.terrestris) di DI Yogyakarta ( Prosiding Seminar HITI Padang, 21-23 Juli 2007) 2007
Survival Test of Indigenous Soil Microorganism in Higlhy Carbofuran Contaminated Sites as an Effort of Exploitation Indigenus Soil microorganism on Biodegradation of Carbofuran (Prosiding Seminar Internasional Palembang, 8-9 Oktober 2007 Vol. I hal 187-189 ISBN 979-587-251-6) 2007
Exploitation of Indigeneus Soil Microorganism in Pesticide Biodegradation Towards Farming ( Prosiding Seminar International Palembang, 8-9 Oktober 2007 vol.I 275-277 ISBN 979-3654-40-6) 2007
Keanekaragaman Mikroba Tanah pada lahan Budidaya Daerah Lebak Jurnal Akta Agrosia, Edisi Khusus No. 1 Dies Natalies ke-26 UNIB.ISSN 14103354 2008
Komunitas Mikroba pada berbagai Agroekosistem dan Intensitas Penggunaan Lahan rawa lebak, Laporan penelitian Februari 2008 2008
Uji Konsorsium Bakteri Pendegradasi Senyawa Hidrokarbon pada tanah Terkontaminasi Minyak Mentah PT Pertamina UBEB Benakat ( Makalah Seminar Pertemuan Ilmiah HITI Palembang 2008) 2008
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sosiologi pedesaan merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses sosial yang ada dalam sebuah pedesaan termasuk tentang perubahan-perubahan yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat tersebut. Dinamika perkembangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat sangat berpengaruh tehadap perubahan-perubahan sikap dan cara perilaku masyarakat dalam bersosialisasi antar sesama manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Keberadaan individu lain akan menjadi wadah bagi seorang individu untuk melakukan kontak sosial dan komunikasi searah maupun dua arah.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana gambaran infrastuktur Desa Tanjung Dayang Utara?
2. Bagaimana gambaran suprastruktur dan komponen pelengkap adminstrasi Desa Tanjung Dayang Utara?
3. Bagaimana sistem pelapisan masyarakat Desa Tanjung Dayang Utara?
4. Bagaimana kehidupan sosial masyarakat desa Tanjung Dayang Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui bagaimana gambaran infrastruktur dan suprastruktur suatu desa yang menjadi objek penelitian.
2.Untuk mengetahui bagaimana sistem pelapisan masyarakat dan kehidupan sosial suatu masyarakat di suatu pedesaan yang dalam hal ini Ds.Tanjung Dayang Utara.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk membantu mahasiswa dalam mengerti bagaimana struktur dan proses sosial terjadi dalam pelapisan masyarakat pedesaan. Serta memberikan pengalaman dalam melakukan tugas lapangan khususnya Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Infrakstruktur Pedesaan
A. Gambaran Umum Ds.Tanjung Dayang Utara:

Ds.Tanjung Dayang Utara yang terletak di Kecamatan Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir. Yang terdiri dari 4 RT.
Luas Wilayah : 303 ha
Kondisi wilayah :
1. Daratan dan rawa-rawa
2. Jarak dari pemerintahan kecamatan 5 km
3. Jarak dari kabupaten 12 km
4. Jarak dari ibukota provinsi 48 km
5. Ogan Ilir memiliki iklim tropis, khususnya iklim tropis basah (tipe B). Menurut catatan pihak Bappeda, musim kemarau di kabupaten ini berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan Mei sampai bulan Oktober.
6. Curah hujan rata-rata 1.096 mm/ tahun, sedangkan rata-rata hari-hari hujan adalah 66 hari per-tahun. Suhu udara harian berkisar antara 23o Celcius sampai 32 o Celcius, dengan kelembaban udara berkisar antara 69% sampai 98%.

B. Data Demografi Ds.Tanjung Dayang Utara :

Jumlah penduduk : 1818 jiwa
Jumlah kepala Keluarga : 268 KK
Jumlah Laki-laki : 702 Orang
Jumlah perempuan : 609 Orang
Jumlah Balita : 56 Orang
Usia produktif : 624 Orang
Lansia : 37 Orang

C. Batas-batas Ds.Tanjung Dayang Utara:

Sebelah Utara : Mandingan
Sebelah Selatan : Tanjung Dayang Selatan
Sebelah Barat : Suka Rajabasa
Sebelah Timur : Meranjat 3

D. Mata Pencaharian Masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara
Desa Tanjung Dayang di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, memiliki keunikan tersendiri. Sebab semua warganya hampir memiliki mata pencaharian sama, yaitu menjadi pandai besi. Bahkan produk-produk yang dihasilkan seperti parang, arit, dan golok tidak hanya pakai sendiri, namun sudah diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Sebagian besar masyarakat Ds.Tanjung Dayang bekerja sebagai buruh tani. Namun, ada juga yang bekerja sebagai peternak kambing, kuli bangunan, pedagang,pengrajin tenun songket rumahan dan lainnya. Dengan penghasilan rata-rata Rp 500.000,00- Rp 1 000.000,-/org.
1. Petani : 148
2. Wiraswasta : 38
3. PNS : 18
4. TNI/Polri : 5
5. Lainnya : 89

E. Sarana dan Prasarana Ds.Tanjung Dayang Utara

Ds.Tanjung Dayang Utara merupakan desa yang lumayan besar, sehingga untuk sarana dan prasarana yang tersedia di kampung ini tidaklah begitu lengkap, namun tetap ada. Sarana dan prasarana yang tersedia di Ds.Tanjung Dayang Utara di antaranya terdapat masjid, lapangan volley dan badminton, pos ronda, dan sarana irigasi. Sebagian besar masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara memiliki media informasi elektronik sendiri, seperti televisi, VCD, dan radio.

2.2 Suprastruktur Pedesaan
1.Sejarah Desa

Nama Ds.Tanjung Dayang menurut persepsi mitos masyarakat setempat, dikarenakan pada zaman dahulu terdapat salah seorang Sultan Palembang meminta kepada seluruh prajurit untuk melakukan perburuan di dalam hutan. Hutan ini merupakan hutan liar yang konon katanya banyak hewan buruan yang menguntungkan. Tapi pada kenyataannya, para prajurit hanya menemukan pemukiman penduduk yang dihuni para gadis cantik. Setelah menginap beberapa hari disana, para prajurit kembali ke istana dengan membawa gadis-gadis tersebut tanpa membawa hasil buruan yang diinginkan Sultan. Sultan menjadi marah dan mengusir para prajurit dari kerajaan.
Akhirnya,para prajurit berpikir untuk membuat sebuah Kampung sendiri dalam hutan serta menjadikan para gadis sebagai pendamping hidup atau dayang-dayang. Dari cerita itulah yang membuat masyarakat memberi nama kampung tersebut Ds.Tanjung Dayang .
Desa Tanjung Dayang Utara adalah desa yang berada pada Kabupaten Inderalaya Utara, Ogan Ilir. Desa Tanjung Dayang merupakan desa hasil pemekaran yang telah terjadi pada tahun 2006 sehingga daerah ini terbagi menjadi dua bagian yaitu desa Tanjung Dayang Utara dan Tanjung Dayang Selatan. Setelah pemekaran desa tanjung dayang utara dan desa tanjung dayang selatan berdiri sendiri namun tetap saling berdampingan. Kedua desa ini dibatasi dengan sebuah jembatan yang menghubungkan antara kedua desa ini.

2.Karateristik Masyarakat
Mayoritas masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara merupakan warga asli daerah Desa itu sendiri, sehingga tingkat kekerabatan di antara mereka masih sangat tinggi (genealogis), misalnya saja dapat kita lihat dari persebaran bangunan perumahan yang pada umumnya rumah-rumah yang bersebelahan adalah masih mempunyai hubungan secara keluarga.Namun ada juga beberapa yang merupakan warga pendatang dari desa sebelah. Masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara sangat memegang teguh prinsip gotong-royong dan musyawarah untuk mufakat dalam kehidupan sehari-harinya, hal ini terlihat ketika akan memperbaiki Masjid Jami’ Atturidwan. Sebelum memulai pekerjaan mereka bermusyawarah untuk membahas pembelian material dan kemudian dalam melakukan perbaikan pun dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat setempat.
Secara garis besar, mayoritas kehidupan masyarakat di desa ini dilandasi oleh nilai-nilai religius yang kuat. Hal ini dibuktikan seluruh masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara menganut agama yang sama yaitu Islam. Kegiatan majelis ta’lim dan pengajian selalu diadakan rutin mingguan, dengan seorang kyai yang memimpin kegiatan tersebut.
Selain perkawinan, kelahiran, dan kematian, masih banyak acara lain yang dalam penyelenggaraannya mendapatkan pengaruh dari nilai atau emosi keagamaan seperti khitanan, aneka persedekahan termasuk sedekah ruwah, sedekah lebung, sedekah basuh dusun, akan bepergian ke (pulang dari) tempat jauh, memulai kegiatan penting (belajar, pacuan bidar). Nilai keagamaan terlihat pula pada peringatan hari besar keagamaan seperti maulud (kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.) Isra’ Mi’raj, Tanggal 1 bulan Muharram (peringatan tahun baru Hijriyah), 10 Muharram yang disebut sebagai hari Asyura, hari raya Idul Fitri dan Idul Adlha). Kegiatan selama sebelum dan selama masa bulan ramadlan / ziarah menjelang dan sesudah ramadlan, termasuk tradisi malam likuran antar-antaran dan sebagainya.
Rata-rata pendidikan masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara hanya sampai jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) saja, namun ada juga lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang jumlahnya lumayan banyak. Hal ini umumnya disebabkan faktor ekonomi keluarga yang tidak mendukung untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena faktor keterbatasan biaya sekolah.

3. Bahasa Sehari-hari

Hampir mirip dengan bahasa Palembang, tetapi ada ciri khas tersendiri dari pelafalan kalimat yang selalu diakhiri logat ‘O’. Ada juga beberapa kata yang berasal dari daerah tersebut. Misalnya : Kito menjadi Tobo, Gancang menjadi Cangmatti, Dipermainkan menjadi Tekiyok/Tekolah, dan lain sebagainya.

4.Pelapisan Masyarakat
Pelapisan masyarakat di Ds.Tanjung Dayang Utara merupakan pelapisan sosial terbuka yang memberikan peluang pada warganya untuk mengadakan gerak perubahan di dalam pelapisan sosial, sehingga individu-individu dalam sistem sosial kemasyarakatan mempunyai peluang untuk melakukan mobilisasi sosial/ gerak sosial. Pelapisan sosial tersebut didasarkan oleh tingkat pengetahuan, kehormatan, kekuasaan, dan kekayaan yang dimiliki oleh individu dalam masyarakat, dimana biasanya individu tersebut mempunyai akses terhadap sumber daya.
Dari empat dasar tersebut yang paling dominan di Ds.Tanjung Dayang Utara adalah dasar pengetahuan; yaitu pengetahuan religius tentang Agama Islam. Secara faktual di lapangan, memang pembedaan dan ketidaksamaan sudah terjadi secara otomatis dalam hal yang bertalian dengan umur dan jenis kelamin (sex) yang merupakan pembedaan yang melekat semenjak mereka lahir, cara pembedaan ini merupakan sebuah bentuk konsekuensi logis dari adanya pembedaan di atas yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Kedekatan tempat tinggal (dalam hal ini hubungannya dengan akses) turut menjadi faktor penentu ”kemudahan” hidup seseorang. Barang siapa yang rumahnya berdekatan dengan rumah Pak RT, tokoh masyarakat, “elite lokal”, tentunya akses informasi (komunikasi) menjadi mudah, misalnya ketika pemberian bantuan subsidi tunai (BLT dari penarikan subsidi BBM), orang-orang yang bertempat tinggal di sebelah Pak RT tentunya akan mengetahui lebih cepat daripada orang-orang yang bertempat tinggal jauh dari rumah Pak RT.

5. Diferensiasi dan Ketidaksamaan Sosial

Diferensiasi dan ketidaksamaan sosial merupakan hal pokok yang pasti ada ketika kita membahas stratifikasi sosial. Ada yang berada pada golongan atas, menengah dan bawah, yang mempunyai kemampuan untuk mengakses “sumber daya” berbeda-beda, dimana kelas lapisan atas lebih mendominasi daripada kelas menengah atau bahkan kelas bawah. Ada kecenderungan golongan bawah untuk berusaha naik menggantikan kedudukan golongan atas dan golongan atas juga berusaha mempertahankan posisinya bahkan lebih meningkatkan lagi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi lapisan golongan atas untuk turun menjadi golongan menengah bahkan golongan bawah dengan beberapa faktor yang dapat menyebabkan semua ini terjadi.
Adapun yang kami temukan di Ds.Tanjung Dayang Utara, diferensiasi dan ketidaksamaan sosial mengacu pada:
1) Pengetahuan (pondok pesantren)
2) Jenis Kelamin (alamiah).
3) Umur (alamiah).
4) Kekayaan.
5) Kedekatan wilayah tempat tinggal dengan elit lokal.
 Diferensiasi Sosial
Penjelasan lebih lanjut mengenai diferensiasi sosial yang kami temukan di Ds.Tanjung Dayang Utara adalah sebagai berikut:
1) Jenis Kelamin: di Ds.Tanjung Dayang Utara laki-laki dipandang lebih bisa untuk menjadi pemimpin dibandingkan perempuan, karena menurut pandangan mereka kaum pria mempunyai figur yang lebih kuat untuk bisa dijadikan seorang pemimpin dalam membimbing kaum wanita dan anak-anak di kesehariannya, juga selain itu masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara berusaha untuk menerapkan apa yang terkandung dalam ajaran Islam, bahwa kaum pria lebih kuat dibandingkan kaum wanita. Contohnya bisa menjadi imam masjid sedangkan perempuan yang dipimpin atau dengan kata lain jadi makmumnya.
2) Umur: di Ds.Tanjung Dayang Utara orang yang lebih tua akan lebih dihormati oleh masyarakat setempat karena mereka menggolongkan orang yang dianggap lebih tua itu kepada kaum sesepuh yang patut untuk banyak didengarkan nasihat-nasihat dari mereka. Contohnya dalam kerja bakti orang tua yang mengatur pekerjaan anak mudanya.
3) Pengetahuan: orang yang mempunyai pengetahuan ilmu agama yang lebih mapan akan lebih dipercaya untuk memimpin kegiatan yang bersifat religius sehingga mereka bisa menyalurkan ilmu agama yang mereka miliki kepada masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara. Contohnya lulusan pesantren lebih dipercaya untuk menjadi imam di masjid.
4) Kekayaan: kepemilikan seseorang terhadap sumber daya yang berkaitan dengan hal kekayaan yang dimiliki oleh beberapa orang di kampung tersebut, dapat membantu warga setempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, sehingga pada kenyataannya warga tidak begitu kesulitan dalam mencukupi kebutuhannya baik primer maupun yang sekunder. Contohnya banyak warga yang membeli kebutuhan hidupnya di warung-warung terdekat.

5) Kedekatan wilayah: orang-orang yang tinggal dekat dengan kepala RT dan tokoh masyarakat lainnya dapat membantu dalam penyebaran informasi tentang suatu hal, sehingga informasi tersebut dapat mencapai tujuan yaitu kepada penduduk yang lain dengan lebih cepat tersebar secara merata.

 Ketidaksamaan Sosial
Ketidaksamaan sosial yang terdapat di Ds.Tanjung Dayang Utara antara lain:
1) Jenis kelamin: karena laki-laki lebih sering shalat di masjid dibandingkan perempuan maka laki-laki lebih cepat menerima informasi-informasi penting yang disampaikan di masjid, baik disampaikan secara langsung (dari mimbar masjid) oleh kyai maupun dari interaksinya dengan orang lain ketika berada di lingkungan masjid.
2) Umur: orang yang lebih tua umumnya akan mendapat pengetahuan lebih cepat dari anak muda karena mereka biasa menganggap suatu hal yang baru lebih serius daripada anak muda yang masih menganggap hal seperti itu sebagai hal yang kurang begitu penting bagi mereka dengan tidak memikirkan apa dampak yang akan terjadi bagi mereka.
3) Pengetahuan: orang yang memiliki pengetahuan agama yang lebih mapan akan lebih cepat dalam mengambil tindakan tentang suatu hal yang berkaitan dengan masalah agama yang terjadi di Ds.Tanjung Dayang Utara daripada orang yang tidak memiliki pengetahuan agama, karena mereka akan lebih cenderung untuk hanya mengikuti dalam penyelesaian masalah tersebut.
4) Kekayaan: orang yang memiliki modal untuk berwirausaha atau harta akan lebih mudah mengakses sumber daya dibandingkan orang yang tidak memiliki apa-apa karena intensitas mereka yang lebih banyak untuk bertemu dengan orang-orang yang berada di lapisan manapun.
5) Kedekatan wilayah: orang yang bertempat tinggal dekat ketua RT atau tokoh masyarakat akan lebih cepat memperoleh informasi daripada yang tinggal lebih jauh dan bisa turut berperan sebagai penyebar informasi yang ada kepada masyarakat yang lainnya.

2.3 Dasar-Dasar Terjadinya Stratifikasi Sosial di Ds.Tanjung Dayang Utara


1.Dasar Kekayaan
Suatu masyarakat yang memiliki kekayaan cukup banyak dapat dikategorikan termasuk orang yang cukup terpandang oleh sekitarnya. Ukuran kekayaan itu dapat dilihat dari kepemilikan tanah, mobil pribadi dan sebagainya. Namun, pada penelitian yang kami lakukan di Ds.Tanjung Dayang Utara tidak ditemukan ukuran kekayaan yang seperti disebutkan di atas. Untuk masyarakat yang terpandang karena kekayaan, ukuran kekayaannya dapat dilihat dari kepemilikan mereka terhadap luas lahan persawahan, ternak kambing maupun kerbau, pendapatan dari usaha sendiri seperti toko. Sebagai contoh yang kami temukan di lapangan yaitu Bapak Shidiq yang memiliki sebidang lahan sawah dan ternak kerbau sendiri. Kadang-kadang kerbau beliau ini disewakan untuk kepentingan persawahan. Selain itu, ada juga bapak Yusuf yang memiliki usaha sendiri yaitu toko.

2.Dasar Kekuasaan
Di Ds.Tanjung Dayang Utara, masyarakat yang memiliki kekuasaan dalam politik lokal setempat atau yang mempunyai wewenang besar dalam memutuskan suatu perkara mengenai masyarakat akan lebih dihormati keberadaannya. Sebagai contoh yang kami temukan di lapangan adalah Pak Edi Amran dalam hal ini beliau menjabat sebagai Kades setempat karena keberadaannya sangat berarti dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, maka kekuasaan ini dapat dijadikan modal penting untuk mengatur kehidupan antar warga Ds.Tanjung Dayang Utara.

3.Dasar Kehormatan
Pada umumnya orang yang paling dihormati oleh masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara adalah orang-orang yang termasuk ke dalam golongan tua, karena anggapan masyarakat setempat mereka mempunyai pengalaman hidup yang lebih banyak dibandingkan dengan kaum yang masih muda dan juga mereka beranggapan bahwa orang yang termasuk ke dalam golongna tua itu di dalam riwayat hidupnya pernah berjasa terhadap keberadaan Ds.Tanjung Dayang Utara. Sebagai contoh dalam hal ini adalah Ibu Asni, beliau termasuk salah satu warga yang dihormati dan disegani karena dengan melihat usianya beliau dianggap sebagai orang yang dituakan oleh masyarakat setempat. Mengingat masih berlakunya sebuah norma, bahwa orang yang lebih muda harus menghormati orang yang lebih tua.

4.Dasar Pengetahuan
Di Ds.Tanjung Dayang Utara, masyarakat menempatkan orang yang memiliki pengetahuan agama tinggi sebagai orang yang paling dihormati. Hal ini disebabkan karena keadaan religius masyarakat setempat yang sangat kuat dengan dibuktikan seluruh penduduk Ds.Tanjung Dayang Utara memeluk agama Islam. Sebagai contohnya Bapak Abd.Manaf, beliau adalah seorang lulusan pesantren dan juga selain itu beliau mengajar ngaji dari anak-anak kecil di desa tersebut. Bahkan tidak hanya anak kecil, beliau juga sering memberi nasihat kepada para ibu-ibu mengenai kehidupan berumah tangga ketika diadakannya pengajian untuk ibu-ibu. Selain Pak Abd.Manaf ada pula Ibu Hj.Aminah, sama halnya dengan Pak Abd.Manaf beliau juga sering memberikan nasihat kepada ibu-ibu setempat dalam pengajian.

 Startifikasi Sosial Dalam Dinamika Sosial
1.Dinamika Ekonomi
Ada beberapa kaum pemuda Ds.Tanjung Dayang Utara yang merasa dirinya kurang bisa memenuhi kebutuhan kehidupannya di dalam bidang ekonomi, sehingga kaum pemuda tersebut memilih jalan untuk melakukan migrasi ke kota yang biasa dikenal dengan urbanisasi. Harapan yang dihasilkan dari migrasi ke kota itu adalah mereka bisa mendapatkan penghasilan yang cukup atau lebih dibandingkan penghasilan mereka yang ada di desa, sehingga adanya migrasi dapat berpengaruh besar terhadap perubahan dinamika ekonomi di Ds.Tanjung Dayang Utara.

2.Dinamika Religi-Kultural
Masuknya budaya kota yang dianggap ”lebih” daripada budaya kehidupan pedesaan seperti lifestyle atau gaya hidup yang berlebihan dari model busana sampai teknologi ternyata tetap tidak mempengaruhi Religi-Kultural Ds.Tanjung Dayang Utara, karena sebagian besar dari mereka tetap berpegang teguh terhadap nilai agama dan budaya yang sangat kuat yaitu Islam. Meskipun dalam kenyataannya ada juga para pemuda kampung tersebut yang mengikuti gaya hidup perkotaan, namun secara keseluruhan nilai-nilai Dinamika Religi-Kultural di Ds.Tanjung Dayang Utara tidak banyak berubah.

3.Dinamika Politik
Kancah dunia perpolitikan yang terjadi di Indonesia dengan sistem multi partai yaitu 36 partai, ternyata tidak mempunyai pengaruh besar terhadap dinamika perpolitikan lokal Ds.Tanjung Dayang Utara. Pada keadaan nyata yang terjadi Golkar sebagai pemenang dalam Pemilu dan menjadi masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dari mereka memilih dengan mengikuti pilihan dari tokoh masyarakat seperti Bpk. Mawardi Yahya yang dianggap disegani oleh warga setempat karena pengaruh dari tokoh masyarakat di bidang religi tersebut yang sangat kuat, sehingga masyarakat lebih memilih untuk mengikuti pilihan dari tokoh masyarakat yang ada.

 Kehidupan Sosial di Ds.Tanjung Dayang Utara
1.Bidang Politik

Pada bidang politik adalah termasuk di dalamnya orang-orang yang mempunyai kedudukan secara formal berkaitan dengan struktur pemerintahan baik di Ds.Tanjung Dayang Utara secara intern maupun hubungannya secara ekstern dengan struktur pemerintahan pada tingkat desa.
1. Kepala desa : Edi Amran
2. Sekretaris : Hazazi
3. Perangkat desa :
- Kadus (Kepala Dusun) : Indra Gunawan
- Kaur : Kompas
- Kaur Pembangunan : Amriadi
- Kaur Pemerintahan : Sakhari
- Kaur umum : Iwan Saputra

4. Lembaga masyarakat :
1.LPM ( Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)
Ketua : Khoiril
Wakil : Samsidi
Sekretaris : drs. Ahmad Zuhri

2.BPD ( Badan Pemusyawaratan desa)
Ketua : Indra Jaya, S.Sos
Wakil : Saili
Sekretaris : Anshori, S.pd
Anggota : Bachtiar dan Sarbani

3. Lembaga adat
Ketua : Abdul Manaf
Wakil : Yusuf Bahri
Anggota : Abdul Aziz
Abdul Rahman
Mahasan

Rukun tetangga (RT)
Ketua RT 01 : Rusnaldi
Ketua RT 02 : Slamet Riyadi
Ketua RT 03 : Ridwan
Ketua RT 04 : Edi Samir
2.Bidang Ekonomi
Pada bidang ekonomi, yang menjadi ukuran terdeferensiasinya suatu masyarakat adalah kepemilikan seseorang terhadap suatu sumber daya yang bisa menghasilkan keuntungan, baik secara materiil maupun immateriil.
1) Orang-orang yang mempunyai sawah karena lahan persawahan adalah sebagai tempat penting bagi masyarakat setempat untuk mengais kehidupan di desa tersebut.
2) Pandai besi yang masih bersifat Home industry
3) Orang-orang yang mempunyai toko karena toko juga merupakan lahan bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan secara meteriil bagi sang pemilik toko.
4) Orang-orang yang mempunyai kerbau atau sapi maupun kambing karena pandangan penduduk setempat siapa yang bisa untuk membeli kerbau adalah hanya orang-orang yang beruang saja, bahkan dengan adanya kerbau si pemilik bisa menyewakannya untuk menggarap sawah.
5) Orang yang memiliki warung. Berbeda dengan toko, yang disebut warung di sini adalah yang berukuran yang lebih kecil dan yang disediakan juga relatif seadanya atau kurang lengkap.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ds. Tanjung Dayang Utara merupakan desa pemekaran dari Ds. Tanjung Dayang yang luasnya 303 ha dengan 268 KK dan lebih kurang 1818 jiwa . Ds. Tanjung Dayang Utara dan Selatan dibatasi oleh jembatan perbatasan. Mata pencaharian pokok masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara adalah pandai besi dan petani. Sistem pelapisan masyarakat sekaligus kehidupan sosial Ds. Tanjung Dayang Utara sangat beragam, jelas dan mempunyai ciri khas tersendiri. Adat gotong-royong dan musyawarah mufakat tetap menjadi pedoman masyarakat Ds.Tanjung Dayang yang identik dengan keagamaan Islam.

3.2 Saran
Para praktikan yang melakukan observasi lapangan atau praktikum penelitian ini haruslah benar-benar objektif dalam menginventariskan data hasil wawancara secara sungguh-sungguh. Hal ini bertujuan agar hasil yang diperoleh dapat bermanfaat bagi wawasan mahasiswa dikemudian hari.