Kamis, 30 Desember 2010

data OT Praktikum GRUP 3- UNSRI-AGROEKOTEKNOLOHY

data praktikum organisme tanah
GROUP 3

Lahan bakaran            : 
belalang ; 1 ekor ; 0,09gram
semut ; 3 ekor ; 0,02 gram
larva penggerek jagung ( mealworm) ; 1 ekor ; 0,01 gram
kutu kumbang ; 1 ekor ; 0,19 gram
anak rayap ; 20 ekor ; 0,1 gram
TOTAL                :  0,41 GRAM



Lahan akasia            :  
cacing tanah ; 2 ekor ; 0,32 gram
rayap ; 3 ekor ; 0,02 gram
anak lipas atau kecoa ; 1 ekor ; 0,01 gram
semut ; 2 ekor ; 0,01 gram
belatung ; 3 ekor ; 0,03 gram
Anak kelabang ; 5 ekor ; 0,025 gram
TOTAL                :  0,415 GRAM


Lahan Rumput            :  
semut ; 3 ekor ; 0,02 gram
cacing tanah ; 15 ekor ; 2,4 gram
kutu kumbang ; 1 ekor ; 0,02 gram
rayap ; 2 ekor ; 0,02 gram
kepik ; 1 ekor ; 0,01 gram
anak kecoa ; 1 ekor ; 0,01 gram
kumbang mealworm ; 1 ekor ; 0,01 gram
serangga dari famili Archipsocidae ; 1 ekor ; 0,01 gram
TOTAL                           :  2,49 GRAM

Lahan semak                     : 
semut ; 4 ekor ; 0,08 gram
anak lipas tanah ; 1 ekor ; 0,01 gram
cacing tanah ; 6 ekor ; 0,96 gram
larva penggerek jagung ; 4 ekor ; 0,04 gram
rayap ; 2 ekor ; 0,04 gram
TOTAL                           :  1,13 GRAM
                                   




Isotomidae, Nitidulidae, Formicidae, Haliplidae, Dermestidae, dan Archipsocidae

Kamis, 23 Desember 2010

tanjung dayang's Gallery


produksi kerupuk kemplang


tambak ikan



pandai besi



jembatan perbatasan


tambak ikan patin


kantor KADES


SUNGAI PERBATASAN


kru OBSERVASI

PKMK Penganan Nanas 2010

A. JUDUL PROGRAM
PEMBUATAN PENGANAN ( DODOL, WAJIK, MANISAN, SIRUP, BOLU DAN KERIPIK ) BERBAHAN DASAR BUAH NANAS SEBAGAI ALTERNATIF JAJANAN SEHAT

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang banyak dibudidayakan di daerah tropis dan stresss. Tanaman ini mempunyai banyak manfaat terutama pada buahnya. Industri pengolahan buah nanas di Indonesia menjadi prioritas tanaman yang dikembangkan, karena memiliki potensi ekspor. Volume ekspor terbesar untuk komoditas hortikultura berupa nanas olahan yaitu 49,32 % dari total ekspor hortikultura Indonesia tahun 2004 (Biro Pusat Statistik, 2005).
Penyebaran tanaman nanas menjangkau setiap propinsi di Indonesia. Maka tidak heran bila buahnya – yang mengandung nilai gizi cukup tinggi di kalangan masyarakat. Sebagai variasi pemanfaatan buah nanas, selain dikonsumsi secara segar, di sini ditawarkan olahan nanas kering. Dalam situs health.learninginfo.org disebutkan nanas mengandung enzim bromelain yang berkhasiat mengurangi pembengkakan dan peradangan yang terjadi di dalam tubuh.Beberapa khasiat buah nanas yang telah masak adalah:
• Dapat mengurangi keluarnya asam lambung yang berlebihan.
• Membantu pencernaan makanan di lambung.
• Antiradang.
• Peluruh kencing
• Membersihkan jaringan kulit yang mati.
• Mengganggu pertumbuhan sel kanker.
• Menghambat penggumpalan trombosit.
Nanas muda berpotensi sebagai abortivum atau sejenis obat yang dapat menggugurkan kandungan. Nanas dapat digunakan untuk melancarkan terlambat haid. Karena itu, perempuan hamil dilarang mengkonsumsi nanas muda. Hingga kini belum banyak masyarakat menyadari manfaat kesehatan di balik buah nanas yang lezat ini. Riset terkini menunjukkan nanas sarat dengan antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung, dan penghalau stress. Sebagai salah satu famili Bromeliaceae, buah nanas mengandung vitamin C dan vitamin A (retinol) masing-masing sebesar 24,0 miligram dan 39 miligram dalam setiap 100 gram bahan (Tabel 1). Kedua vitamin sudah lama dikenal memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit, termasuk kanker, jantung koroner dan penuaan diri. (Posman Sibuea Peserta Program Doktor Ilmu Pangan UGM, Lektor Kepala Jurusan THP Unika Santo Thomas SU Medan).

N0 Kandungan gizi Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Fosfor
Zat Besi
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
Air
Bagian dapat dimakan 52,00 kal
0,40 g
0,20 g
16,00 g
11,00 mg
0,30 mg
130,00 SI
0,08 mg
24,00 mg
85,30 g
53,00 %
(Sumber : Buletin Teknopro Hortikultura Edisi 71 Juli 2004. Manfaat Nanas Bagi Kesehatan)
Buah Nanas telah lama menjadi komoditi andalan Prabumulih. Pada musim panen, nanas membanjiri pasar dan stasiun Prabumulih. Dari Stasiun kereta buah-buah nanas dikirimkan oleh para ‘pengepos’ buah ke kota lain, bahkan ke Pulau Jawa. Saban hari nanas memenuhi gerbong kereta barang tujuan Tanjungkarang, sebagian diteruskan ke Pasar Induk Jakarta melalui Pelabuhan Panjang (sebelum ada pelabuhan Bakauheuni). Belum ditambah pengiriman nanas melalui truk. Di tahun 1970an memang Prabumulih merupakan produsen nanas terbesar, dan memasok sebagian besar buah nanas di pulau jawa. Banyak petani yang membuka kebun nanas dan jasa pengiriman buah nanas ke pulau jawa begitu menjamur. Bahkan banyak penduduk prabumulih yang bergantung pada buah ini.
Dalam perkembangan selanjutnya di tahun 1980an pemerintah memperkenalkan budidaya karet, sehingga buah nanas hanya dijadikan tanaman sela di saat tanaman karet berumur 0 – 2 tahun. Dengan pola tanaman sela, tanaman nanas hanya dapat di panen dua atau tiga kali, hal ini dikarenakan saat tanaman karet sudah berumur tiga tahun, tanaman nanas sudah tidak produktif lagi. Disamping itu telah banyak di buka perkebunan nanas di pulau jawa, sehingga permintaan nanas prabumulih semakin rendah.
Dalam perkembangan dewasa ini tanaman nanas masih tetap menjadi tanaman pendukung atau tanaman sela, dan bahkan terkadang petani karet enggan menanam tanaman nanas karena hasilnya yang sedikit dan kurang bernilai ekonomis. Menurut catatan BPTP sumsel luas lahan perkebunan nanas prabumulih saat ini tinggal seluas 315 Ha. Disamping produksi yang kurang, dari segi pengolahan buah nanas juga kurang. Saat ini sangat jarang dijual selai nanas yang merupakan produk olahan dari nanas prabumulih itu sendiri. Sementara itu pemerintah kota prabumulih sendiri terkesan tidak begitu peduli dengan kotanya ini Nanas memang telah menjadi ikon Prabumulih. Karenanya kota kecil 90 km dari Palembang ini, selain dikenal sebagai ‘Kota Minyak’ juga dijuluki sebagai “Kota Nanas”. Pemerintah kota Prabumulih pun memakai nanas sebagai kota. Sayangnya, kejayaan nanas Prabumulih mulai pudar. Pertengahan Juli tahun lalu, sebuah surat kabar yang terbit di Sumatra Selatan mengangkat berita bahwa nanas mulai menghilang di prabumulih. Keberadaannya kian terpinggirkan di Prabumulih. Dilansir oleh surat kabar tersebut, Kepala Dinas Pertanian Prabumulih Ir. Apriadi menerangkan bahwa penyebabnya adalah banyak lahan nanas beralih menjadi kebun karet.
Kajian dalam PKM ini memberikan solusi bagi orang-orang yang menyukai buah nanas, namun berkeinginan untuk mencoba modifikasi baru dari buah nanas itu sendiri.

C. PERUMUSAN MASALAH
Kesehatan manusia merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan manusia. Tanpa kesehatan, hal apapun yang dilakukan oleh manusia tidak akan berarti. Salah satu faktor penentu kesehatan manusia adalah makanan yang dikonsumsi. Bila makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat yang berbahaya bagi manusia, maka kemungkinan terkena penyakit akan semakin besar. Oleh karena itu, manusia harus dapat memilih zat-zat makanan yang tepat dan tidak berpotensi menimbulkan penyakit.
Banyak makanan jajanan yang populer di masyarakat dan memiliki cita rasa yang khas sehingga hampir sebagian besar masyarakat menyukai makanan jajanan tersebut. Namun sayangnya banyak sekali makanan jajanan populer yang tidak memperhatikan aspek-aspek nutrisi sehingga masyarakat harus hati-hati dalam mengkonsumsi makanan jajanan tersebut. Pengkonsumsian makanan jajanan secara berlebihan dapat meningkatkan berbagai resiko terkena penyakit kegemukan atau overweight.
Makanan jajanan populer di masyarakat palembang adalah Dodol, bolu, keripik, manisan, sirup dan wajik. Jajanan ini juga kerap kali dijadikan oleh-oleh khas wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Selatan karena jajanan ini bisa bertahan lama kalau disimpan. Kota Prabumulih adalah Kota Penghasil Buah Nanas di Sumatera Selatan. Namun, masyarakat di Kota ini biasanya hanya memasarkan buah Nanas dalam keadaan segar. Padahal kalau buah nanas diolah menjadi jajanan sehat, akan menjadi produksi yang menguntungkan. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan usaha untuk memvariasikan dodol, wajik, manisan, sirup serta keripik sebagai produk jajanan populer menjadi lebih sehat. Nanas yang sarat dengan antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung, dan penghalau stress serta memiliki kandungan vitamin C dan vitamin A (retinol) masing-masing sebesar 24,0 miligram dan 39 miligram dalam setiap 100 gram bahan. Produk dodol, manisan, wajik dan keripik dengan menggunakan bahan buah nanas ini diharapkan dapat direalisasikan sebagai produk yang disukai dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.

D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari penulisan proposal progam kreativitas mahasiswa penelitian ini secara umum adalah untuk :
1. Memberikan alternatif diversifikasi pengolahan buah nanas.
2. Mengembangkan manfaat pangan dari buah nanas sebagai jajanan sehat.
3. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh guna membuka peluang bisnis.
4. Menggali bakat mahasiswa dalam berwirausaha
5. Memperoleh keuntungan yang maksimal

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Terciptanya produk (dodol, manisan, sirup, bolu, wajik dan keripik dari buah nanas) yang bermanfaat, khususnya bagi pecinta jajanan tersebut yang menderita penyakit kanker, wasir, dan serangan jantung.
2. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi unit usaha yang mampu membuka peluang kerja sekaligus mengangkat perekonomian masyarakat.
3. Menghasilkan produk yang bernilai ekonomis tinggi serta mengembangkan olahan dodol, wajik, sirup, bolu, manisan dan keripik dengan bahan dasar buah nanas sebagai alternatif makanan yang mengandung antioksidan.

F. KEGUNAAN PROGRAM

1. Untuk Individu
Adapun kegiatan ini memiliki manfaat tersendiri bagi kami, yaitu meningkatkan kreativitas dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada setiap individu. Kegiatan ini juga dapat melatih kami dalam berfikir aktif untuk terus berinovasi dan menciptakan produk yang bermanfaat. Selain itu, dengan mengikuti kegiatan ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri di kemudian hari.


2. Untuk Kelompok
Kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi kami dalam bekerja secara tim sehingga memudahkan kami ketika memasuki dunia kerja nanti. Selain itu, diharapkan dengan mengikuti kegiatan ini kelompok dapat memperoleh profit.

3. Untuk Masyarakat
Hasil dari produk yang dibuat diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, khususnya bagi kalangan pecinta dodol, manisan, sirup, wajik dan keripik yang khawatir dengan bahaya kanker, serangan jantung, penuaan dini sekaligus rentan stres. Selain itu membuka peluang usaha bagi masyarakat dan meningkatkan status gizi masyarakat. Bagi produsen buah nanas, dengan adanya produk ini dapat membantu mereka dengan meningkatkan jumlah konsumen penyuka buah nanas baik dalam keadaan segar ataupun telah diolah sehingga meningkatkan pendapatan mereka.

4. Bagi Perguruan Tinggi

Program ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi yang diharapkan dapat meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kewirausahaan. Hal ini dapat memacu jiwa kreatifitas dan intelektualitas di kalangan mahasiswa dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Nilai ekonomi bersanding manfaat nanas sedianya merupakan muara pertemuan antara kekhawatiran dan harapan bagi pengembangan budidaya nanas Prabumulih. Ditilik dari beraneka manfaat nanas, maka Pemerintah Kota Prabumulih dapat melakukan banyak upaya untuk menciptakan kembali masa keemasan nanas Prabumulih. Tak cukup hanya dengan memberikan himbauan (sosialisasi, penyuluhan) dengan maksud meyakinkan masyarakat bahwa bertanam nanas juga menguntungkan. Upaya yang mesti dilakukan harus menjawab persoalan mendasar yang dialami para petani nanas di Prabumulih, agar semangat membudidayakan nanas kembali bermunculan.
Di antara sekian banyak persoalan, ketidakstabilan harga dan singkatnya umur simpan nanas, barangkali bias dijadikan prioritas. Secara sederhana kedua hal ini dapat dijawab dengan membantu akses menuju ‘pasar’ serta pembangunan insfrastruktur pengolahan nanas.Tidak sedikit ide membuat pabrik pengolahan nanas, entah pabrik selai, buah segar, sirup, dan lainnya bermunculan dari orang-orang Prabumulih. Ide-ide tersebut bermunculan dari banyak kalangan, mulai dari petani, kalangan usahawan, bahkan pejabat dan wakil rakyat. Sayangnya, pada kedua pihak yang terakhir disebut, hanya terhenti sebatas ide. Tak berlanjut pada kemauan politik, alih-alih sampai tindakan nyata.
Padahal, ide-ide semacam itu bukan sesuatu yang tak mungkin diwujudkan. Bahkan barangkali tidak terlalu memerlukan asupan investasi yang dari luar Prabumulih. Jika Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin bahkan mampu membangun perusahaan pertambangan minyak sendiri, Pemerintah Kota Prabumulih pastilah membangun semacam perusahaan daerah untuk membangkitkan kembali dunia pertanian nanas.
Dodol, wajik ,manisan, sirup serta bolu adalah produk yang banyak diminati oleh masyarakat luas dari berbagai macam kalangan, baik kalangan menengah ke atas maupun kalangan menengah ke bawah di Sumatera Selatan. Fenomena ini sangat menarik untuk melakukan usaha dodol, wajik dan manisan serta keripik dengan penggunaan variasi bahan dasar dari buah nanas. Target pasar dari produk ini adalah seluruh lapisan masyarakat khususnya bagi orang-orang yang gemar memakan dodol,keripik, wajik dan manisan serta bolu tetapi khawatir akan penyakit kanker, serangan jantung dan juga penuaan dini. Tepung ketan mengandung kadar karbohidrat dan kadar glikemia yang cukup rendah. Rendahnya kadar karbohidrat dan glikemia yang rendah dapat membantu menjaga berat badan serta keseimbangan gula darah dalam tubuh agar tidak memiliki kadar yang tinggi yang menyebabkan kegemukan yang berdampak pada penyakit-penyakit yang berbahaya seperti jantung. Hal ini menjadi suatu kesadaran tersendiri dalam masyarakat yang mulai menganut gaya hidup sehat dan memulai memilah berbagai jenis makanan yang dapat dipilih. Penganan dari buah nanas dapat menjadi suatu alternatif jajanan lezat yang tetap dapat menjaga kondisi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, dengan melihat semakin tingginya kesadaran masyarakat akan artinya kesehatan, dodol, bolu, keripik dan wajik serta manisan yang berbahan dasar buah nanas ini sangat cocok untuk dijadikan bisnis pada saat ini dan masa yang akan datang.

H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM
1. PERENCANAAN

Sebelum menjalankan usaha, suatu perusahaan hendaknya menetapkan visi, misi, tujuan dan target usaha. Hal ini diperlukan agar usaha yang akan dijalankan dapat terlaksana dengan baik. Keempat hal ini dapat dijadikan standarisasi dalam upaya pencapaian target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Visi usaha dari produk berbahan dasar buah nanas ini yakni selain penganekaragaman pangan, juga diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi penderita kanker, serangan jantung maupun dalam memperoleh makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Misi usaha meliputi penciptaan diversifikasi dari produk dodol, wajik dan manisan, bolu serta jenis keripik yang sudah ada sebagai inovasi terbaru untuk menyiasati kejenuhan konsumen atas dodol, wajik dan manisan serta bolu yang cenderung standar dan mampu dijadikan sebagi produk dodol, wajik dan manisan, bolu serta keripik yang memiliki keunggulan dalam bobot gizi maupun solusi obat.
Target yang ditetapkan dalam usaha ini dapat dijadikan sebagai indikator dalam menilai kinerja dan prospek usaha yang akan dicapai serta dijadikan sebagai bahan acuaan dalam mengevaluasi keberhasilan usaha. Target yang disusun meliputi target produksi dan target pemasaran, yang merupakan indikasi keberhasilan usaha produk jajanan ini yang mampu megontrol kadar antioksidan dalam tubuh. Target tersebut dapat dicapai dengan adanya peningkatan produksi dan meluasnya lokasi pemasaran.
a. Analisis Produksi
a.1. Analisis SWOT

1 Strength: Kandungan gizi bahan dasar (buah nanas) yang tinggi, kandungan vitamin C yang tinggi, harga terjangkau, tanpa bahan pengawet dan pewarna.
2 Weakness: Rasa buah nanas muda yang asam dan sedikit kecut
3 Oportunities: Jajanan yang disukai masyarakat,
4 Threats: Mudah ditiru
a.2. Proses Produksi

-Nanas dikupas kulitnya dan dihilangkan matanya kemudian dicuci dan dipotong kecil
-Daging nanas dihancurkan dengan cara diparut atau diblender
-Campurkan nanas yang sudah dihancurkan, dengan santan kental (1 butir kelapa/1 kg nenas), tepung beras ketan 5 % dan gula pasir
-Menghancurkan buah menggunakan blender
-Adonan tersebut dimasak hingga agak kering sambil diaduk terus agar tidak lengket pada wajan
-Angkat dan masukkan dalam cetakan
-Apabila sudah dingin, dipotong-potong dengan ukuran menurut selera kemudian dikemas dengan plastik
-Pengemasan dodol

Gambar 1. Bagan Pembuatan Penganan Dodol dari Nanas


-Kupas nanas dan buang mata-mata nanas sampai bersih, lalu cuci dengan air bersih
-Parut nanas dan tambahkan kelapa parut, agar-agar dan garam secukupnya
-Aduk selama 5 jam sampai adonan mengering
-Masukkan gula pasir lalu aduk sampai mengering . setelah 6-7 jam angkat adonan dan cetak dalam loyang
-Iris tipis-tipis lalu masukkan dalam kemasan

Gambar 2. Bagan Pembuatan Penganan wajik dari Nanas


- Telur dan gula dikocok selama 15 menit, setelah mengembang masukkan air nanas , tepung terigu dan margarin yang telah dilumerkan
- Masukkan ke Loyang yang telah diolesin margarine dan tepung terigu
- Panggang atau oven selama 50menit atau sampai matang

Gambar 3. Bagan Pembuatan Penganan Bolu dari Nanas

-potong bagian nanas, hingga benar - benar tipis
-Lalu nanas yang telah terpotong tipis ini direndam dengan menggunakan air garam untuk penambah rasa asin
-potongan nanas ini pun dijemur diterik matahari hingga benar - benar kering
-Untuk menambah rasa gurih dan renyah, sebelum digoreng potongan nanas kering ini terlebih dahulu dicampur dengan adonan tepung terigu

Gambar 4. Bagan Pembuatan Penganan keripik dari Nanas


-Sari buah nanas dicampur dengan agar-agar,gula lalu masak hingga matang
-Masukkan ke dalam Loyang, dinginkan lalu potong kecil-kecil dan jemur sampai kering selama 10 hari
-Panggang dalam oven , lalu manisan siap dikemas

Gambar 5. Bagan Pembuatan Manisan dari Nanas


-Sari buah nanas dicampur,gula masak lalu masak hingga mendidih dan mengental
-Setelah mendidih , angkat
-Sirup siap dibotolkan


Gambar 6. Bagan Pembuatan Sirup dari Nanas







Gambar 7. Kemasan dodol nanas




Gambar 8. Kemasan wajik nanas




Gambar 9. Kemasan manisan nanas




Gambar 10. Kemasan keripik nanas




Gambar 11. Kemasan botol sirup nanas




Gambar 12. Produk olahan dari nanas


a.3. Lokasi Produksi

Lokasi yang dijadikan sebagai tempat produksi adalah di Kota Prabumulih sebagai Kota dari bagian anggota kelompok. Lokasi ini dipilih karena tempatnya strategis dan cukup luas untuk dapat melakukan proses produksi dengan baik.
a.4. Kapasitas Produksi
Produksi akan dilaksanakan selama 4 kali dalam setiap minggunya. Setiap kali produksi akan dilakukan pada awal minggu dan kapasitas produksinya dalam jumlah besar untuk persediaan penjualan selama satu minggu karena dodol, wajik, sirup, manisan, keripik dan bolu yang diproduksi dapat tahan lama hingga beberapa bulan kecuali bolu.
b. Strategi pemasaran
b.1. STP (Segmentation, Targetting & Positioning)

1 Segmentasi pasar dalam memasarkan produk ini terbagi menjadi tiga segmen, yaitu :
1. Mahasiswa
Kelompok mahasiswa UNSRI merupakan pangsa pasar yang besar dengan jumlah kurang lebih 13.000 orang. Walaupun mahasiswa termasuk dalam kategori usia muda, tidak menutup kemungkinan merupakan kelompok yang mudah terserang kanker dan serangan jantung karena tuntutan gaya hidup. Oleh karena itu, mahasiswa merupakan target pemasaran yang potensial.
2. Masyarakat Umum.
Segmen ini terdiri dari para dosen, warga lingkar kampus, dan masyarakat umum. Bagi segmen ini, yang terpenting adalah seberapa besar manfaat yang mereka peroleh dari mengkonsumsi produk ini. Segala keunggulan yang ditawarkan produk ini tentunya merupakan salah satu pilihan terbaik.
2. Targetting
Pada jangka pendek, target utama pemasaran produk ini adalah kelompok mahasiswa. Hal ini dikarenakan fakta bahwa segmen ini memiliki ukuran pasar yang besar. Selain itu kelompok ini merupakan pangsa pasar strategis yang mudah dijangkau dan ditinjau. Sedangkan masyarakat umum merupakan target pada jangka panjang sehingga diharapkan produk ini dapat beredar dan diterima oleh masyarakat luas.
3. Positioning
Pemasaran produk diarahkan sebagai produk yang menyehatkan, terjangkau, dan lezat serta memiliki pemrosesan yang hiegenis. Selain itu, penciptaan produk ini diharapkan mampu menciptakan produk dengan citra rasa yang berbeda dibanding produk dodol,wajik , manisan dan bolu serta keripik yang sudah ada. Pengemasan yang eksklusif dan menarik juga diharapkan mampu memikat konsumen baik dari bentuk kemasan maupun kehigienisan penyajian.
b.2. Marketing Mix
4. Product

Produk ini disajikan secara langsung dengan penyajian yang higienis dan juga di pasarkan dalam bentuk kemasan yang menarik. Keunggulan dari produk ini adalah bahan dasar buah nanas dalam produk yang berfungsi sebagai pengontrol antioksidan karena memiliki kadar vitamin C yang tinggi. Dengan demikian diharapkan para penikmat produk yang ada saat ini tidak khawatir dengan masalah kesehatan.

5.Price
Nama Produk Harga per Kg
Dodol 40.000,-
Wajik 40.000,-
Bolu 40.000/ Loyang
Manisan 80.000,-
Keripik 60.000,-
Sirup 15.000/botol

6.Place

Penentuan lokasi pemasaran merupakan hal yang paling signifikan dalam memasarkan produk. Adapun beberapa kriteria dalam memilih area ini didasarkan pada : letaknya yang strategis, peluang pasar yang potensial, akses masuk yang mudah, serta opportunity cost yang relatif kecil. Oleh karenanya ditetapkan beberapa lokasi pemasaran, yaitu:
1. Kantin tiap fakultas yang ada di UNSRI.
2. Minimarket dan Supermarket di kota Prabumulih
3. Pasar Tradisional di Prabumulih dan Palembang
Perluasan pasar perlu dilakukan agar produk penganan ini semakin dikenal di masyarakat. Minimarket dan supermarket merupakan tempat strategis untuk mengembangkan produk penganan ini agar lebih dikenal oleh masyarakat.

7. Promotion
Promosi harus dilakukan oleh setiap perusahaaan karena merupakan strategi awal dalam mengenalkan produk yang tergolong baru ini kepada masyarakat. Hal yang akan dilakukan yaitu dengan cara interaksi langsung kepada target konsumen maupun usaha promosi berupa penyebaran pamflet, leaflet, dan Koran

8. Manajemen

Suatu perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang jelas. Maju atau tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja organisasinya. Berikut ini merupakan bagan struktur organisasi dari usaha “Penganan dari buah Nanas”










Gambar 5. Struktur Organisasi perusahaan “Penganan dari buah Nanas”


Dalam usaha “Penganan dari buah nanas” terdapat seorang pemimpin perusahaan yang bertanggung jawab atas semua kegiatan perusahaan. Pimpinan perusahaan juga merupakan pengambil keputusan terakhir dan terkuat. Dibawah pimpinan perusahaan terdapat tiga orang menajer, diantaranya adalah manajer operasional, manajer pemasaran, manajer keuangan. Manajer operasional adalah penanggung jawab operasional produksi sehingga produk yang di hasilkan, apakah sudah memiliki mutu yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Manajer pemasaran berwenang dalam pendistribusian produk hingga sampai ke tangan konsumen. Sedangakan Manajer keuangan bertugas mengatur arus masuk dan keluarnya kas perusahaan

d. Analisis Finansial

Tabel 2. Pembiayaan program Pra Operasi
No Uraian Satuan Harga @ (Rp) Total (Rp)
1 Investasi
v1 Aktiva tetap berwujud
o Kuali besar
o Penggodok besi
o Tungku
o Baskom
o Loyang
o Damparan
o Pisau
o Gunting
o Box
o Timbangan
o Panci stenlees
o Mixer
o Mesin parut
o Bahan bakar kayu
o Oven
v2 Aktiva tetap tidak berwujud
Biaya pendahuluan

3 buah
2 buah
1 buah
4 buah
10 buah
3 buah
10 buah
2 buah
2 buah
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
-
3 buah




100.000
25.000
50.000
30.000
25.000
30.000
15.000
15.000
90.000
100.000
50.000
500.000
3.500.000
500.000
250.000




300.000
50.000
50.000
120.000
250.000
90.000
150.000
30.000
180.000
100.000
150.000
500.000
3.500.000
500.000
750.000

100.000

Total Investasi 6.820.000
2 Modal kerja
1. Biaya Pokok Produksi
a. Bahan baku dan pembantu
o1 Buah nanas
o2 Garam
o3 Gula
o4 Tepung terigu
o5 Agar-agar
o6 Plastik dan Label


150 buah
3 kg
2 kg
5 kg
10 bungkus


3.000



450.000
12.000
15.000
35.000
20.000
400.000
Total Biaya Produksi 932.000
2. Biaya Operasi
o1 Biaya Promosi dan Penjualan
o2 Biaya telepon,dan transport
o3 Gaji pegawai


4 Orang

50ribu/bln
250ribu/bln
500.000
300.000
1.000.000
Total Biaya Operasi Sebelum penyusutan 1.800.000
Total Biaya Produksi (1+2) 2.732.000
Total Biaya Proyek 9.552.000

II. PELAKSANAAN
5. Aspek Produksi

Proses produksi dilakukan melalui beberapa tahap pengolahan yang dilakukan setiap 4 kali dalam sebulan selama 6 bulan masa produksi.

b. Aspek Pemasaran
Pemasaran hasil produksi dilakukan 3 kali dalam seminggu. Sasaran pasar yang akan dijangkau meliputi mahasiswa dan masyarakat umum sekitar kampus serta penduduk di perumahan. Lokasi pemasaran meliputi area di sekitar kampus dan masyarakat umum serta pasar tradisional. Strategi pemasaran dilakukan dengan cara promosi melalui pamfleat dan leafleat yang akan menonjolkan keunggulan PENGANAN DARI BUAH NANAS ini.

c. Evaluasi
Evaluasi sangat di perlukan dalam suatu kegiatan guna meningkatkan kinerja pekerja. Dalam kegiatan yang tidak berkelanjutan, evaluasi biasanya dilakukan di akhir kegiatan. Sedangkan untuk kegiatan yang berkelanjutan dilakukan rutin. Pada usaha “PENGANAN DARI BUAH NANAS” evaluasi dilakukan setiap bulan. Kegiatan evaluasi ini meliputi seluruh pelaksanaan dari kegiatan usaha, dengan rincian sebagai berikut :
c.1. Pra operasi
Pra operasi ini meliputi kegiatan persiapan uji coba dan produksi awal. Dalam pra operasi ini tidak ada indikator keberhasilan secara spesifik. Tahap ini dikatakan berhasil jika produk yang di buat berhasil melalui tahap uji, yaitu mampu berdaya tahan lama (± 6 bulan). Selain itu pembuatan kemasan yang menarik dan higienis sehingga konsumen tertarik memberi produk.
c.2. Produksi
Indikator dari keberhasilan pada tahap ini adalah dapat dihasilkannya produk yang memiliki kualitas yang baik. Selain itu kapasitas dan waktu sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga produk dapat dipasarkan
c.3. Pemasaran
Tahap pemasaran dikatakan berhasil apabila produk yang ditawarkan mendapatkan respon yang positif dari sasaran. Indikator keberhasilan yang kedua adalah penjualan minimal 75% dari target yang telah ditentukan. Selain itu peningkatan volume penjualan juga merupakan indikator kebehasilan dari usaha.

I. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan PKM ini direncanakan berlangsung selama 6 bulan, rencana pelaksanaannya tertera pada Tabel 5 di bawah ini :

Tabel 3 . Rencana Jadwal Pelaksanaan Program

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Produksi dan uji coba umur
Produksi Awal dan promosi
Pencarian mitra kerja sebagai distributor produk
Penjualan / pemasaran
Evaluasi Bulanan
Laporan PKMK


J. LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ardiansyah Pratama
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Fakultas/ Jurusan : Pertanian/ Ilmu Tanah
d. Pekerjaan : Mahasiswa
e. NIM : 05081002035
f. Alamat : Jalan AK GANI no.26 Kr. Raja Prabumulih Timur
g. Pendidikan Formal:
No Sekolah/ Perguruan Tinggi Tahun Jurusan Ket
1. SD N. 2 Prabumulih 2002 - Lulus
2. SMP N.2 Prabumlih 2005 - Lulus
3. SMA N.1 Prabumulih 2008 IPA Lulus
4. Universitas Sriwijaya Ilmu Tanah Belum lulus

h. Pengalaman Organisasi:
No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1. OSIS Ketua Osis 2007
2. Paskib Ketua SDM 2007
2. PMR Anggota 2007

4. HIMILTA Ketua Lingkungan Hidup 2010-sekarang
5. KMP Kadept SDM 2009-sekarang






2. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana I
a. Nama Lengkap : Bertha Sally Marisco
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Fakultas/ Jurusan : Pertanian/Ilmu Tanah
d. Pekerjaan : Mahasiswa
e. NIM : 05081002026
f. Alamat : PERUMNAS PRABU INDAH BLOK B4 No. 5 Prabumulih Tinur
g. Pendidikan Formal:
No Sekolah/ Perguruan Tinggi Tahun Jurusan Ket
1. SDN 37 Prabumulih 2000 - Lulus
2. SMPN 1 Prabumulih 2003 - Lulus
3. MAN Prabumulih 2006 - Lulus
4. Universitas Sriwijaya Ilmu Tanah Belum lulus

h. Pengalaman Organisasi:
No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1. OSIS Anggota 2007
2. KMP Anggota 2009-sekarang
3. HIMILTA Kadept HUMAS 2010-sekarang



3. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana II
a. Nama Lengkap : Rendianto
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Fakultas/ Jurusan : Pertanian/ Ilmu Tanah
d. Pekerjaan : Mahasiswa
e. NIM : 05081002029
f. Alamat : Desa Rengas Kecamatan Parayaman Kab OI
g. Pendidikan Formal:
No Sekolah/ Perguruan Tinggi Tahun Jurusan Ket
1. SDN 1 Rengas 2001 - Lulus
2. MTsN Istiqomah Parayaman 2004 - Lulus
3. SMKN 1 Gelumbang 2007 - Lulus
4. Universitas Sriwijaya Ilmu Tanah Belum lulus

h. Pengalaman Organisasi:
No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1. OSIS Anggota 2007
2. HIMILTA Anggota 2010-sekarang


4. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana III
a. Nama Lengkap : Riska Fitrah Aprianti
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Fakultas/ Jurusan : Pertanian/ Agroekoteknologi
d. Pekerjaan : Mahasiswi
e. NIM : 05091007064
f. Alamat : jalan masa jaya lrg.flamboyan no.263 RT.10 RW.03 kelurahan Silaberanti Kecamatan SU I palembang 30252
g. Pendidikan Formal:
No Sekolah/ Perguruan Tinggi Tahun Jurusan Ket
1. SD Muhammadiyah 16 palembang 2003 - Lulus
2. SMP Negeri 15 Palembang 2006 - Lulus
3. SMA PGRI 2 Palembang 2009 IPA Lulus
4. Universitas Sriwijaya Agroekoteknologi Belum lulus

h. Pengalaman Organisasi:
No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1. OSIS Wakil Ketua OSIS 2007-2008
2. Antik (Anak Matematika) Ketua 2006-2008
3. LKS Kota Palembang Anggota 2007-sekarang
4. Pramuka Anggota 2004-2009
5. Teater PRAGRIDA Anggota 2007-2009
6. HIMAGROTEK/ KM AET Sekretaris Umum 2009-sekarang

5. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana IV
a. Nama Lengkap : Janeke
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Fakultas/ Jurusan : Ekonomi
d. Pekerjaan : Mahasiswi
e. NIM : 01081001008
f. Alamat : jalan Baturaja No. 10 RT/RW. 01/01 kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan
g. Pendidikan Formal:
No Sekolah/ Perguruan Tinggi Tahun Jurusan Ket
1. SDN 5 Prabumulih 2002 - Lulus
2. SMPN 3 Prabumulih 2005 - Lulus
3. SMAN 2 Prabumulih 2008 IPA Lulus
4. Universitas Sriwijaya Ekonomi Belum lulus

h. Pengalaman Organisasi:
No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1. OSIS Anggota 2006-2007
2. Koperasi Sekolah Anggota 2007-2008

6. Dosen Pembimbing
1. Nama Lengkap dan Gelar Akademik : Dr. Ir. Adipati Napoleon, MP
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 21 April 1962
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Fakultas/Jurusan/Program Studi/Pusat : Pertanian/Tanah/Ilmu Tanah
5. Pangkat/Golongan/Ruang : Penata Tk.I / III-d
6. Jabatan : Lektor Kepala
7. Alamat Kantor : Jl. Raya Palembang Prabumulih Km.32 Indralaya Ogan Ilir
8. Alamat Rumah : Jl. Kikim I Blok V/4 Pakjo-Palembang
9. No. Telepon / HP : 081368181999
10.E-mail : adipati_napoleon@yahoo.com
11. Pendidikan :
No. Nama Perguruan Tinggi dan Lokasi Gelar Tahun Tamat Bidang Studi
1. UNSRI S1 Tanah
2. UGM S2 Tanah
3. UGM S3 Ilmu-Ilmu Pertanian

12. Pengalaman Penelitian :
Judul Tahun
Pengaruh Penggenangan terhadap mineralisasi Nitrogen pada tanah Ultisol 2006
Studi Degradasi Karbofuran pada lahan persawahan di Sentra Beras Sumatera 2007
Residu pestisida pada lahan persawahan dan tubuh cacing ranah (L.terrestris) di DI Yogyakarta 2008
Survival Test of Indigenous Soil Microorganism in Higlhy Carbofuran Contaminated Sites as an Effort of Exploitation Indigenus Soil microorganism on Biodegradation of Carbofuran 2008
Komunitas Mikroba pada berbagai Agroekosistem dan Intensitas Penggunaan Lahan rawa lebak 2008
Kajian biodiversitas tanah rawa lebak sebagai bioindikator kesuburan tanah 2009
Pengaruh kompos kulit kopi dan Teras Terhadap Produksi Kopi di Kabupaten Lahat 2009
13. Karya Tulis Ilmiah

Judul Tahun
Pengaruh Penggenangan terhadap mineralisasi Nitrogen pada tanah Ultisol ( Prosiding Seminar Nasional, Palembang, 2-3 Maret 2006 ISBN 979-95580-5-0) 2006
Biologi Tanah, Ekologi dan Mikrobiologi Tanah, Edisi I ISBN 979-3654-40-6 2006
Studi Degradasi Karbofuran pada lahan persawahan di Sentra Beras Sumatera ( Makalah Seminar Nasional, Rapat Kerja Dekan BIP.BKS.PTN Barat, Pontianak 9-12 Juni 2007) 2007
Residu pestisida pada lahan persawahan dan tubuh cacing ranah (L.terrestris) di DI Yogyakarta ( Prosiding Seminar HITI Padang, 21-23 Juli 2007) 2007
Survival Test of Indigenous Soil Microorganism in Higlhy Carbofuran Contaminated Sites as an Effort of Exploitation Indigenus Soil microorganism on Biodegradation of Carbofuran (Prosiding Seminar Internasional Palembang, 8-9 Oktober 2007 Vol. I hal 187-189 ISBN 979-587-251-6) 2007
Exploitation of Indigeneus Soil Microorganism in Pesticide Biodegradation Towards Farming ( Prosiding Seminar International Palembang, 8-9 Oktober 2007 vol.I 275-277 ISBN 979-3654-40-6) 2007
Keanekaragaman Mikroba Tanah pada lahan Budidaya Daerah Lebak Jurnal Akta Agrosia, Edisi Khusus No. 1 Dies Natalies ke-26 UNIB.ISSN 14103354 2008
Komunitas Mikroba pada berbagai Agroekosistem dan Intensitas Penggunaan Lahan rawa lebak, Laporan penelitian Februari 2008 2008
Uji Konsorsium Bakteri Pendegradasi Senyawa Hidrokarbon pada tanah Terkontaminasi Minyak Mentah PT Pertamina UBEB Benakat ( Makalah Seminar Pertemuan Ilmiah HITI Palembang 2008) 2008
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sosiologi pedesaan merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses sosial yang ada dalam sebuah pedesaan termasuk tentang perubahan-perubahan yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat tersebut. Dinamika perkembangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat sangat berpengaruh tehadap perubahan-perubahan sikap dan cara perilaku masyarakat dalam bersosialisasi antar sesama manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Keberadaan individu lain akan menjadi wadah bagi seorang individu untuk melakukan kontak sosial dan komunikasi searah maupun dua arah.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana gambaran infrastuktur Desa Tanjung Dayang Utara?
2. Bagaimana gambaran suprastruktur dan komponen pelengkap adminstrasi Desa Tanjung Dayang Utara?
3. Bagaimana sistem pelapisan masyarakat Desa Tanjung Dayang Utara?
4. Bagaimana kehidupan sosial masyarakat desa Tanjung Dayang Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui bagaimana gambaran infrastruktur dan suprastruktur suatu desa yang menjadi objek penelitian.
2.Untuk mengetahui bagaimana sistem pelapisan masyarakat dan kehidupan sosial suatu masyarakat di suatu pedesaan yang dalam hal ini Ds.Tanjung Dayang Utara.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk membantu mahasiswa dalam mengerti bagaimana struktur dan proses sosial terjadi dalam pelapisan masyarakat pedesaan. Serta memberikan pengalaman dalam melakukan tugas lapangan khususnya Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Infrakstruktur Pedesaan
A. Gambaran Umum Ds.Tanjung Dayang Utara:

Ds.Tanjung Dayang Utara yang terletak di Kecamatan Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir. Yang terdiri dari 4 RT.
Luas Wilayah : 303 ha
Kondisi wilayah :
1. Daratan dan rawa-rawa
2. Jarak dari pemerintahan kecamatan 5 km
3. Jarak dari kabupaten 12 km
4. Jarak dari ibukota provinsi 48 km
5. Ogan Ilir memiliki iklim tropis, khususnya iklim tropis basah (tipe B). Menurut catatan pihak Bappeda, musim kemarau di kabupaten ini berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan Mei sampai bulan Oktober.
6. Curah hujan rata-rata 1.096 mm/ tahun, sedangkan rata-rata hari-hari hujan adalah 66 hari per-tahun. Suhu udara harian berkisar antara 23o Celcius sampai 32 o Celcius, dengan kelembaban udara berkisar antara 69% sampai 98%.

B. Data Demografi Ds.Tanjung Dayang Utara :

Jumlah penduduk : 1818 jiwa
Jumlah kepala Keluarga : 268 KK
Jumlah Laki-laki : 702 Orang
Jumlah perempuan : 609 Orang
Jumlah Balita : 56 Orang
Usia produktif : 624 Orang
Lansia : 37 Orang

C. Batas-batas Ds.Tanjung Dayang Utara:

Sebelah Utara : Mandingan
Sebelah Selatan : Tanjung Dayang Selatan
Sebelah Barat : Suka Rajabasa
Sebelah Timur : Meranjat 3

D. Mata Pencaharian Masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara
Desa Tanjung Dayang di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, memiliki keunikan tersendiri. Sebab semua warganya hampir memiliki mata pencaharian sama, yaitu menjadi pandai besi. Bahkan produk-produk yang dihasilkan seperti parang, arit, dan golok tidak hanya pakai sendiri, namun sudah diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Sebagian besar masyarakat Ds.Tanjung Dayang bekerja sebagai buruh tani. Namun, ada juga yang bekerja sebagai peternak kambing, kuli bangunan, pedagang,pengrajin tenun songket rumahan dan lainnya. Dengan penghasilan rata-rata Rp 500.000,00- Rp 1 000.000,-/org.
1. Petani : 148
2. Wiraswasta : 38
3. PNS : 18
4. TNI/Polri : 5
5. Lainnya : 89

E. Sarana dan Prasarana Ds.Tanjung Dayang Utara

Ds.Tanjung Dayang Utara merupakan desa yang lumayan besar, sehingga untuk sarana dan prasarana yang tersedia di kampung ini tidaklah begitu lengkap, namun tetap ada. Sarana dan prasarana yang tersedia di Ds.Tanjung Dayang Utara di antaranya terdapat masjid, lapangan volley dan badminton, pos ronda, dan sarana irigasi. Sebagian besar masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara memiliki media informasi elektronik sendiri, seperti televisi, VCD, dan radio.

2.2 Suprastruktur Pedesaan
1.Sejarah Desa

Nama Ds.Tanjung Dayang menurut persepsi mitos masyarakat setempat, dikarenakan pada zaman dahulu terdapat salah seorang Sultan Palembang meminta kepada seluruh prajurit untuk melakukan perburuan di dalam hutan. Hutan ini merupakan hutan liar yang konon katanya banyak hewan buruan yang menguntungkan. Tapi pada kenyataannya, para prajurit hanya menemukan pemukiman penduduk yang dihuni para gadis cantik. Setelah menginap beberapa hari disana, para prajurit kembali ke istana dengan membawa gadis-gadis tersebut tanpa membawa hasil buruan yang diinginkan Sultan. Sultan menjadi marah dan mengusir para prajurit dari kerajaan.
Akhirnya,para prajurit berpikir untuk membuat sebuah Kampung sendiri dalam hutan serta menjadikan para gadis sebagai pendamping hidup atau dayang-dayang. Dari cerita itulah yang membuat masyarakat memberi nama kampung tersebut Ds.Tanjung Dayang .
Desa Tanjung Dayang Utara adalah desa yang berada pada Kabupaten Inderalaya Utara, Ogan Ilir. Desa Tanjung Dayang merupakan desa hasil pemekaran yang telah terjadi pada tahun 2006 sehingga daerah ini terbagi menjadi dua bagian yaitu desa Tanjung Dayang Utara dan Tanjung Dayang Selatan. Setelah pemekaran desa tanjung dayang utara dan desa tanjung dayang selatan berdiri sendiri namun tetap saling berdampingan. Kedua desa ini dibatasi dengan sebuah jembatan yang menghubungkan antara kedua desa ini.

2.Karateristik Masyarakat
Mayoritas masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara merupakan warga asli daerah Desa itu sendiri, sehingga tingkat kekerabatan di antara mereka masih sangat tinggi (genealogis), misalnya saja dapat kita lihat dari persebaran bangunan perumahan yang pada umumnya rumah-rumah yang bersebelahan adalah masih mempunyai hubungan secara keluarga.Namun ada juga beberapa yang merupakan warga pendatang dari desa sebelah. Masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara sangat memegang teguh prinsip gotong-royong dan musyawarah untuk mufakat dalam kehidupan sehari-harinya, hal ini terlihat ketika akan memperbaiki Masjid Jami’ Atturidwan. Sebelum memulai pekerjaan mereka bermusyawarah untuk membahas pembelian material dan kemudian dalam melakukan perbaikan pun dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat setempat.
Secara garis besar, mayoritas kehidupan masyarakat di desa ini dilandasi oleh nilai-nilai religius yang kuat. Hal ini dibuktikan seluruh masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara menganut agama yang sama yaitu Islam. Kegiatan majelis ta’lim dan pengajian selalu diadakan rutin mingguan, dengan seorang kyai yang memimpin kegiatan tersebut.
Selain perkawinan, kelahiran, dan kematian, masih banyak acara lain yang dalam penyelenggaraannya mendapatkan pengaruh dari nilai atau emosi keagamaan seperti khitanan, aneka persedekahan termasuk sedekah ruwah, sedekah lebung, sedekah basuh dusun, akan bepergian ke (pulang dari) tempat jauh, memulai kegiatan penting (belajar, pacuan bidar). Nilai keagamaan terlihat pula pada peringatan hari besar keagamaan seperti maulud (kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.) Isra’ Mi’raj, Tanggal 1 bulan Muharram (peringatan tahun baru Hijriyah), 10 Muharram yang disebut sebagai hari Asyura, hari raya Idul Fitri dan Idul Adlha). Kegiatan selama sebelum dan selama masa bulan ramadlan / ziarah menjelang dan sesudah ramadlan, termasuk tradisi malam likuran antar-antaran dan sebagainya.
Rata-rata pendidikan masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara hanya sampai jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) saja, namun ada juga lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang jumlahnya lumayan banyak. Hal ini umumnya disebabkan faktor ekonomi keluarga yang tidak mendukung untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena faktor keterbatasan biaya sekolah.

3. Bahasa Sehari-hari

Hampir mirip dengan bahasa Palembang, tetapi ada ciri khas tersendiri dari pelafalan kalimat yang selalu diakhiri logat ‘O’. Ada juga beberapa kata yang berasal dari daerah tersebut. Misalnya : Kito menjadi Tobo, Gancang menjadi Cangmatti, Dipermainkan menjadi Tekiyok/Tekolah, dan lain sebagainya.

4.Pelapisan Masyarakat
Pelapisan masyarakat di Ds.Tanjung Dayang Utara merupakan pelapisan sosial terbuka yang memberikan peluang pada warganya untuk mengadakan gerak perubahan di dalam pelapisan sosial, sehingga individu-individu dalam sistem sosial kemasyarakatan mempunyai peluang untuk melakukan mobilisasi sosial/ gerak sosial. Pelapisan sosial tersebut didasarkan oleh tingkat pengetahuan, kehormatan, kekuasaan, dan kekayaan yang dimiliki oleh individu dalam masyarakat, dimana biasanya individu tersebut mempunyai akses terhadap sumber daya.
Dari empat dasar tersebut yang paling dominan di Ds.Tanjung Dayang Utara adalah dasar pengetahuan; yaitu pengetahuan religius tentang Agama Islam. Secara faktual di lapangan, memang pembedaan dan ketidaksamaan sudah terjadi secara otomatis dalam hal yang bertalian dengan umur dan jenis kelamin (sex) yang merupakan pembedaan yang melekat semenjak mereka lahir, cara pembedaan ini merupakan sebuah bentuk konsekuensi logis dari adanya pembedaan di atas yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Kedekatan tempat tinggal (dalam hal ini hubungannya dengan akses) turut menjadi faktor penentu ”kemudahan” hidup seseorang. Barang siapa yang rumahnya berdekatan dengan rumah Pak RT, tokoh masyarakat, “elite lokal”, tentunya akses informasi (komunikasi) menjadi mudah, misalnya ketika pemberian bantuan subsidi tunai (BLT dari penarikan subsidi BBM), orang-orang yang bertempat tinggal di sebelah Pak RT tentunya akan mengetahui lebih cepat daripada orang-orang yang bertempat tinggal jauh dari rumah Pak RT.

5. Diferensiasi dan Ketidaksamaan Sosial

Diferensiasi dan ketidaksamaan sosial merupakan hal pokok yang pasti ada ketika kita membahas stratifikasi sosial. Ada yang berada pada golongan atas, menengah dan bawah, yang mempunyai kemampuan untuk mengakses “sumber daya” berbeda-beda, dimana kelas lapisan atas lebih mendominasi daripada kelas menengah atau bahkan kelas bawah. Ada kecenderungan golongan bawah untuk berusaha naik menggantikan kedudukan golongan atas dan golongan atas juga berusaha mempertahankan posisinya bahkan lebih meningkatkan lagi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi lapisan golongan atas untuk turun menjadi golongan menengah bahkan golongan bawah dengan beberapa faktor yang dapat menyebabkan semua ini terjadi.
Adapun yang kami temukan di Ds.Tanjung Dayang Utara, diferensiasi dan ketidaksamaan sosial mengacu pada:
1) Pengetahuan (pondok pesantren)
2) Jenis Kelamin (alamiah).
3) Umur (alamiah).
4) Kekayaan.
5) Kedekatan wilayah tempat tinggal dengan elit lokal.
 Diferensiasi Sosial
Penjelasan lebih lanjut mengenai diferensiasi sosial yang kami temukan di Ds.Tanjung Dayang Utara adalah sebagai berikut:
1) Jenis Kelamin: di Ds.Tanjung Dayang Utara laki-laki dipandang lebih bisa untuk menjadi pemimpin dibandingkan perempuan, karena menurut pandangan mereka kaum pria mempunyai figur yang lebih kuat untuk bisa dijadikan seorang pemimpin dalam membimbing kaum wanita dan anak-anak di kesehariannya, juga selain itu masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara berusaha untuk menerapkan apa yang terkandung dalam ajaran Islam, bahwa kaum pria lebih kuat dibandingkan kaum wanita. Contohnya bisa menjadi imam masjid sedangkan perempuan yang dipimpin atau dengan kata lain jadi makmumnya.
2) Umur: di Ds.Tanjung Dayang Utara orang yang lebih tua akan lebih dihormati oleh masyarakat setempat karena mereka menggolongkan orang yang dianggap lebih tua itu kepada kaum sesepuh yang patut untuk banyak didengarkan nasihat-nasihat dari mereka. Contohnya dalam kerja bakti orang tua yang mengatur pekerjaan anak mudanya.
3) Pengetahuan: orang yang mempunyai pengetahuan ilmu agama yang lebih mapan akan lebih dipercaya untuk memimpin kegiatan yang bersifat religius sehingga mereka bisa menyalurkan ilmu agama yang mereka miliki kepada masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara. Contohnya lulusan pesantren lebih dipercaya untuk menjadi imam di masjid.
4) Kekayaan: kepemilikan seseorang terhadap sumber daya yang berkaitan dengan hal kekayaan yang dimiliki oleh beberapa orang di kampung tersebut, dapat membantu warga setempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, sehingga pada kenyataannya warga tidak begitu kesulitan dalam mencukupi kebutuhannya baik primer maupun yang sekunder. Contohnya banyak warga yang membeli kebutuhan hidupnya di warung-warung terdekat.

5) Kedekatan wilayah: orang-orang yang tinggal dekat dengan kepala RT dan tokoh masyarakat lainnya dapat membantu dalam penyebaran informasi tentang suatu hal, sehingga informasi tersebut dapat mencapai tujuan yaitu kepada penduduk yang lain dengan lebih cepat tersebar secara merata.

 Ketidaksamaan Sosial
Ketidaksamaan sosial yang terdapat di Ds.Tanjung Dayang Utara antara lain:
1) Jenis kelamin: karena laki-laki lebih sering shalat di masjid dibandingkan perempuan maka laki-laki lebih cepat menerima informasi-informasi penting yang disampaikan di masjid, baik disampaikan secara langsung (dari mimbar masjid) oleh kyai maupun dari interaksinya dengan orang lain ketika berada di lingkungan masjid.
2) Umur: orang yang lebih tua umumnya akan mendapat pengetahuan lebih cepat dari anak muda karena mereka biasa menganggap suatu hal yang baru lebih serius daripada anak muda yang masih menganggap hal seperti itu sebagai hal yang kurang begitu penting bagi mereka dengan tidak memikirkan apa dampak yang akan terjadi bagi mereka.
3) Pengetahuan: orang yang memiliki pengetahuan agama yang lebih mapan akan lebih cepat dalam mengambil tindakan tentang suatu hal yang berkaitan dengan masalah agama yang terjadi di Ds.Tanjung Dayang Utara daripada orang yang tidak memiliki pengetahuan agama, karena mereka akan lebih cenderung untuk hanya mengikuti dalam penyelesaian masalah tersebut.
4) Kekayaan: orang yang memiliki modal untuk berwirausaha atau harta akan lebih mudah mengakses sumber daya dibandingkan orang yang tidak memiliki apa-apa karena intensitas mereka yang lebih banyak untuk bertemu dengan orang-orang yang berada di lapisan manapun.
5) Kedekatan wilayah: orang yang bertempat tinggal dekat ketua RT atau tokoh masyarakat akan lebih cepat memperoleh informasi daripada yang tinggal lebih jauh dan bisa turut berperan sebagai penyebar informasi yang ada kepada masyarakat yang lainnya.

2.3 Dasar-Dasar Terjadinya Stratifikasi Sosial di Ds.Tanjung Dayang Utara


1.Dasar Kekayaan
Suatu masyarakat yang memiliki kekayaan cukup banyak dapat dikategorikan termasuk orang yang cukup terpandang oleh sekitarnya. Ukuran kekayaan itu dapat dilihat dari kepemilikan tanah, mobil pribadi dan sebagainya. Namun, pada penelitian yang kami lakukan di Ds.Tanjung Dayang Utara tidak ditemukan ukuran kekayaan yang seperti disebutkan di atas. Untuk masyarakat yang terpandang karena kekayaan, ukuran kekayaannya dapat dilihat dari kepemilikan mereka terhadap luas lahan persawahan, ternak kambing maupun kerbau, pendapatan dari usaha sendiri seperti toko. Sebagai contoh yang kami temukan di lapangan yaitu Bapak Shidiq yang memiliki sebidang lahan sawah dan ternak kerbau sendiri. Kadang-kadang kerbau beliau ini disewakan untuk kepentingan persawahan. Selain itu, ada juga bapak Yusuf yang memiliki usaha sendiri yaitu toko.

2.Dasar Kekuasaan
Di Ds.Tanjung Dayang Utara, masyarakat yang memiliki kekuasaan dalam politik lokal setempat atau yang mempunyai wewenang besar dalam memutuskan suatu perkara mengenai masyarakat akan lebih dihormati keberadaannya. Sebagai contoh yang kami temukan di lapangan adalah Pak Edi Amran dalam hal ini beliau menjabat sebagai Kades setempat karena keberadaannya sangat berarti dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, maka kekuasaan ini dapat dijadikan modal penting untuk mengatur kehidupan antar warga Ds.Tanjung Dayang Utara.

3.Dasar Kehormatan
Pada umumnya orang yang paling dihormati oleh masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara adalah orang-orang yang termasuk ke dalam golongan tua, karena anggapan masyarakat setempat mereka mempunyai pengalaman hidup yang lebih banyak dibandingkan dengan kaum yang masih muda dan juga mereka beranggapan bahwa orang yang termasuk ke dalam golongna tua itu di dalam riwayat hidupnya pernah berjasa terhadap keberadaan Ds.Tanjung Dayang Utara. Sebagai contoh dalam hal ini adalah Ibu Asni, beliau termasuk salah satu warga yang dihormati dan disegani karena dengan melihat usianya beliau dianggap sebagai orang yang dituakan oleh masyarakat setempat. Mengingat masih berlakunya sebuah norma, bahwa orang yang lebih muda harus menghormati orang yang lebih tua.

4.Dasar Pengetahuan
Di Ds.Tanjung Dayang Utara, masyarakat menempatkan orang yang memiliki pengetahuan agama tinggi sebagai orang yang paling dihormati. Hal ini disebabkan karena keadaan religius masyarakat setempat yang sangat kuat dengan dibuktikan seluruh penduduk Ds.Tanjung Dayang Utara memeluk agama Islam. Sebagai contohnya Bapak Abd.Manaf, beliau adalah seorang lulusan pesantren dan juga selain itu beliau mengajar ngaji dari anak-anak kecil di desa tersebut. Bahkan tidak hanya anak kecil, beliau juga sering memberi nasihat kepada para ibu-ibu mengenai kehidupan berumah tangga ketika diadakannya pengajian untuk ibu-ibu. Selain Pak Abd.Manaf ada pula Ibu Hj.Aminah, sama halnya dengan Pak Abd.Manaf beliau juga sering memberikan nasihat kepada ibu-ibu setempat dalam pengajian.

 Startifikasi Sosial Dalam Dinamika Sosial
1.Dinamika Ekonomi
Ada beberapa kaum pemuda Ds.Tanjung Dayang Utara yang merasa dirinya kurang bisa memenuhi kebutuhan kehidupannya di dalam bidang ekonomi, sehingga kaum pemuda tersebut memilih jalan untuk melakukan migrasi ke kota yang biasa dikenal dengan urbanisasi. Harapan yang dihasilkan dari migrasi ke kota itu adalah mereka bisa mendapatkan penghasilan yang cukup atau lebih dibandingkan penghasilan mereka yang ada di desa, sehingga adanya migrasi dapat berpengaruh besar terhadap perubahan dinamika ekonomi di Ds.Tanjung Dayang Utara.

2.Dinamika Religi-Kultural
Masuknya budaya kota yang dianggap ”lebih” daripada budaya kehidupan pedesaan seperti lifestyle atau gaya hidup yang berlebihan dari model busana sampai teknologi ternyata tetap tidak mempengaruhi Religi-Kultural Ds.Tanjung Dayang Utara, karena sebagian besar dari mereka tetap berpegang teguh terhadap nilai agama dan budaya yang sangat kuat yaitu Islam. Meskipun dalam kenyataannya ada juga para pemuda kampung tersebut yang mengikuti gaya hidup perkotaan, namun secara keseluruhan nilai-nilai Dinamika Religi-Kultural di Ds.Tanjung Dayang Utara tidak banyak berubah.

3.Dinamika Politik
Kancah dunia perpolitikan yang terjadi di Indonesia dengan sistem multi partai yaitu 36 partai, ternyata tidak mempunyai pengaruh besar terhadap dinamika perpolitikan lokal Ds.Tanjung Dayang Utara. Pada keadaan nyata yang terjadi Golkar sebagai pemenang dalam Pemilu dan menjadi masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dari mereka memilih dengan mengikuti pilihan dari tokoh masyarakat seperti Bpk. Mawardi Yahya yang dianggap disegani oleh warga setempat karena pengaruh dari tokoh masyarakat di bidang religi tersebut yang sangat kuat, sehingga masyarakat lebih memilih untuk mengikuti pilihan dari tokoh masyarakat yang ada.

 Kehidupan Sosial di Ds.Tanjung Dayang Utara
1.Bidang Politik

Pada bidang politik adalah termasuk di dalamnya orang-orang yang mempunyai kedudukan secara formal berkaitan dengan struktur pemerintahan baik di Ds.Tanjung Dayang Utara secara intern maupun hubungannya secara ekstern dengan struktur pemerintahan pada tingkat desa.
1. Kepala desa : Edi Amran
2. Sekretaris : Hazazi
3. Perangkat desa :
- Kadus (Kepala Dusun) : Indra Gunawan
- Kaur : Kompas
- Kaur Pembangunan : Amriadi
- Kaur Pemerintahan : Sakhari
- Kaur umum : Iwan Saputra

4. Lembaga masyarakat :
1.LPM ( Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)
Ketua : Khoiril
Wakil : Samsidi
Sekretaris : drs. Ahmad Zuhri

2.BPD ( Badan Pemusyawaratan desa)
Ketua : Indra Jaya, S.Sos
Wakil : Saili
Sekretaris : Anshori, S.pd
Anggota : Bachtiar dan Sarbani

3. Lembaga adat
Ketua : Abdul Manaf
Wakil : Yusuf Bahri
Anggota : Abdul Aziz
Abdul Rahman
Mahasan

Rukun tetangga (RT)
Ketua RT 01 : Rusnaldi
Ketua RT 02 : Slamet Riyadi
Ketua RT 03 : Ridwan
Ketua RT 04 : Edi Samir
2.Bidang Ekonomi
Pada bidang ekonomi, yang menjadi ukuran terdeferensiasinya suatu masyarakat adalah kepemilikan seseorang terhadap suatu sumber daya yang bisa menghasilkan keuntungan, baik secara materiil maupun immateriil.
1) Orang-orang yang mempunyai sawah karena lahan persawahan adalah sebagai tempat penting bagi masyarakat setempat untuk mengais kehidupan di desa tersebut.
2) Pandai besi yang masih bersifat Home industry
3) Orang-orang yang mempunyai toko karena toko juga merupakan lahan bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan secara meteriil bagi sang pemilik toko.
4) Orang-orang yang mempunyai kerbau atau sapi maupun kambing karena pandangan penduduk setempat siapa yang bisa untuk membeli kerbau adalah hanya orang-orang yang beruang saja, bahkan dengan adanya kerbau si pemilik bisa menyewakannya untuk menggarap sawah.
5) Orang yang memiliki warung. Berbeda dengan toko, yang disebut warung di sini adalah yang berukuran yang lebih kecil dan yang disediakan juga relatif seadanya atau kurang lengkap.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ds. Tanjung Dayang Utara merupakan desa pemekaran dari Ds. Tanjung Dayang yang luasnya 303 ha dengan 268 KK dan lebih kurang 1818 jiwa . Ds. Tanjung Dayang Utara dan Selatan dibatasi oleh jembatan perbatasan. Mata pencaharian pokok masyarakat Ds.Tanjung Dayang Utara adalah pandai besi dan petani. Sistem pelapisan masyarakat sekaligus kehidupan sosial Ds. Tanjung Dayang Utara sangat beragam, jelas dan mempunyai ciri khas tersendiri. Adat gotong-royong dan musyawarah mufakat tetap menjadi pedoman masyarakat Ds.Tanjung Dayang yang identik dengan keagamaan Islam.

3.2 Saran
Para praktikan yang melakukan observasi lapangan atau praktikum penelitian ini haruslah benar-benar objektif dalam menginventariskan data hasil wawancara secara sungguh-sungguh. Hal ini bertujuan agar hasil yang diperoleh dapat bermanfaat bagi wawasan mahasiswa dikemudian hari.

AGROTECHNOPARK galery


CAMBPELL STOKES


OBROMETER



SOLARIMETER



WIND VANE


TERMOMETER BOLA BASAH DAN BOLA KERING


TERMOMETER MAX DAN MIN

Rabu, 22 Desember 2010

AGROTECHNOPARK-Gelumbang

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam dunia pertanian, iklim sangat berpengaruh dalam tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman sehingga dibutuhkan data-data yang lengkap dan akurat tentang iklim dan cuaca dari suatu wilayah . Beberapa anasir iklim yang penting adalah: temperatur, kelembaban udara, angin, sinar matahari, curah hujan dan evaporasi. Untuk mengukur nilai dari beberapa anasir iklim tersebut diperlukan suatu alat-alat pengukur meteorologis.
Data-data yang lengkap dan akurat tersebut hanya bisa didapatkan dengan cara melakukan pengamatan langsung. Tentu saja dibantu dengan beberapa alat meteorologi yang mempunyai fungsi dan tugas tertentu. Dalam pelaksanaan pengambilan data dengan menggunakan alat khusus tentunya dibutuhkan suatu keahlian menggunakan alat gara data yang diambil lebih akurat dan valid.
Alat-alat ini ditempatkan di suatu tempat tertentu yang memenuhi setiap persyaratan yang wajib dipenuhi dari alat-alat tersebut yang selanjutnya dapat kita istilahkan sebagai stasiun agroklimat. Selanjutnya alat-alat ini akan bekerja mencatat setiap data yang diperlukan seperti sebuah sistem yang terintegrasi dengan baik dalam suatu periode tertentu .
Pengenalan terhadap peralatan meteorologi yang digunakan dalam pengumpulan data iklim dan hidrologi sangat diperlukan sebelum mengenal lebih jauh tentang peralatan tersebut. Sebagai dasar dalam pengenalan peralatan perlu diketahui cara penempatan alat pada suatu stasiun meteorologi. Penempatan peralatan alat–alat pada suatu stasiun agroklimat merupakan suatu faktor penting yang harus diperhatikan agar mewakili kondisi fisik lingkungan.
Dalam acara pertama praktikum agroklimatologi akan dititikbertatkan pada pengenalan peralatan meteorologi pertanian dengan harapan alat-alat tersebut dapat digunakan secara benar agar data yang diperoleh menjadi lebih akurat dan valid.
1.2 Tujuan
1. Mengenal tata letak penempatan peralatan meteorologi pertanian dalam stasiun meteorology, yaitu AGRO TECHNO PARK.
2. Mengenal cara kerja alat –alat meteorologi pertanian
3. Mengenal cara pengamatan alat–alat meteorologi pertanian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan pokok stasiun agroklimat agar mendapatkan data yang benar diperlukan (Sudira, 1999) :
1. Letak stasiun harus mewakili hubungan tanah, air dan ikum dimana data tersebut diperoleh.
2. Masing-masing instrumen harus menghasilkan data-data meteorologi yang bedar dan alat-alat tersebut tidak mudali rusak dan mudah dipelihara.
3. Pembacaan alat mudah dilaksanakan dan mudah di catat.
4. Pengamat cukup tersedia dan terlatih dengan balk serta bertempat tinggal tidak jauh dan stasiun agrokilmat demi kelancaran pengamatan.
Dalam pengamatan dan pengambilan data meteorologi yang perlu diperhatikan kecuali peralatan, cara pengamatan/pencatatan, waktu pengamatan juga tata letak/layout alat-alat tersebut sehingga dapat mewakili kondisi fisik lingkungan. Sebuah stasiun agroklimat membutuhkan letak yang cukup luas, terbuka dengan taman alat di tengahnya. Syarat dasar taman alat yaitu (Anonim, 2008):
1.Berada pada permukaan tanah yang datar dan rata serta tertutup rumput pendek yang sepenuhnya dipelihara.
2.Tidak boleh ditempatkan di atas permukaan tanah yang berbatu atau berpasir atau di tempat dengan kelerengan yang terjal.
3.Areal di sekitar stasiun agrolimat bebas dari rintangan, pohon-pohon tinggi, gedung-gedung dan jauh dari jalan raya yang akan mempengaruhi hasil pengamatan.
4.Dekat dengan tepat tinggal pengamatan.
5.Tempatnya cukup luas dan masing-masing alat tersusun dengan baiksehingga tidak saling menghalangi.
6.Bila ukuran taman alat 10x10 m maka harus di tempatkan di tengah-tengah ruang terbuka dengan ukuran 50x50 m yang ditanami rumput pendek
7. Dipagari kawat setinggi 1,5–2 m, hasil pengamatan dapat mewakili keadaan iklim seluas mungkin sehingga pangaruh iklim lokal dapat dihindarkan.
Tujuan stasiun agroklimat adalah mendapatkan data klimatologis yang pengukurannya dilakukan secara kontinu dan meliputi periode waktu yang lama paling sedikit sepuluh tahun. Bagi stasiun klimatologi pengamatan utama yang dilakukan meliputi unsur curah hujan, suhu udara, arah dan laju angin, kelembaban, macam dan tinggi dasar awan, banglas horisontal, durasi penyinaran matahari dan suhu tanah. Oleh karena itu persyaratan stasiun klimatologi ialah lokasi, keadaan stasiun, dan lingkungan sekitar yang tidak mengalami perubahan agar pemasangan dan perletakan alat tetap memenuhi persyaratan untuk menghasilkan pengukuran yang dapat mewakili (Handoko,2000).
Permasalahan yang sering timbul adalah bahwa pengukuran data agroklimat tidak akurat, sebelum alat dipasang maka perlu ditera terlebih dahulu. Setiap alat serendah – rendahnya harus mempunyai nilai baku nasional sehingga ketelitian pengukuran dapat dijamin dan data dapat diandalkan . Ketelitian dan pengamatan mudah berubah karena berbagai sebab, antara lain ketidakteraturan perputaran silinder jam, pena kering, pemasangan kertas pias tidak tepat, pena erlalu keras menekan silinder, lupa menempelkan pena pada kertas, kerusakan sensor (Sudira, 2001).
Alat meteorologi umumnya ada dua macam yaitu jenis biasa bukan pencatat dan jenis pencatat. Contoh jenis alat biasa adalah termometer, barometer, pluviometer, psikromrter, dan sebagainya. Alat pencatat misalnya termograf, barograf, pluviograf, hidrograf dan sebagainya. Untuk jenis alat pencatat biasanya dilengkapi dengan jam (waktu) dan pias (chart) yang diganti tiap hari untuk pias harian dan tiap minggu untuk pias mingguan. Biasanya pias ini dilengkapi dengan pias yang pembuatannya biasnya didasarkan pada bentuk dan cara membersihkan pena. (Tjasyono, 2004)

BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilaksanakan di AGRO TECHNO PARK 1 daerah Gelumbang Sumatera Selatan tanggal 15 Mei 2010 pukul 14.00 WIB

3.2 Alat dan Bahan
1. Taman alat Stasiun Agroklimat yaitu AGRO TECHNO PARK
2. Termometer Maximim dan Minimum
3. Termometer bola basah dan bola kering (psikometer)
4. Solarimeter
5. Hydrometer atau penakar curah hujan biasa
6. Wind Vane Anemometer
7. Campbell Stokes

3.3 Cara kerja
1. Menggambar letak masing-masing peralatan yang ada di AGRO TECHNO PARK
2. Mengamati bagian–bagian peralatan meteorologi dan mengetahui prinsip kerja dan kegunaan peralatan
3. Membuat gambar sketsa dari alat-alat meteorologi pertanian
4. Mengamati penempatan tata letak alat-alat meteorologi pertanian di stasiun agroklimat.
5. Melakukan perhitungan atau pembacaan skala pada alat-alat meterologi tersebut
6. Catat hasil pengamatan pada lembar kerja !

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil


Jam CH Aning
(windweg) ▲ Suhu
Max
(◦C) Suhu
Min
(◦C) Suhu bola basah (◦C) Suhu bola kering (◦C) Intensitas cahaya
(lux)
17.00
18.00
19.00
06.00
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- 1617,46
1617,47
1617,47
1627,53
1627,56
1625,00
1629,28
1629,30
1633,86
1634,85
1635,85
1636,59 -
0,01
0
10,06
0,03
2,56
4,28
0,02
4,56
0,99
0,98
0,74 -
-
-
-
-
-
-
-
-
33
-
- -
-
-
-
24
-
-
-
-
-
-
- 29
29
28
24
24
27
28
28,3
29
29,6
31
30 32
30
29
25
24
27,8
29,2
30
30,4
31,8
29
32 16.300
0
0
0
1040
73.300
65.000
50.000
74.400
24.100
9.410
93.100



4.2 Pembahasan

Agrotechnopark (ATP) dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi dan LPND-Ristek bekerjasama dengan Pemda Sumsel, Perguruan Tinggi (Universitas Sriwijaya dan IPB) dan beberapa badan usaha.
Agrotechnopark (ATP) dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi dan LPND-Ristek bekerjasama dengan Pemda Sumsel, Perguruan Tinggi (Universitas Sriwijaya dan IPB) dan beberapa badan usaha seperti PT. Pusri, PT. Pokfan, PT. Bumi Mekar Tani, PT. Laura Indo, PT. Suba Indah, dll.
ATP merupakan suatu kawasan pengkajian, penerapan dan pelatihan teknologi di bidang pertanian yang dirancang dan dikembangkan dengan pendekatan pertanian daur biologi (bio cyclo farming). Pertanian daur biologi adalah suatu sistem produksi pertanian terpadu yang memanfaatkan seluruh hasil panen termasuk juga limbah pertanian (zero waste farming) dengan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan
ATP mulai dibangun tahun 2003 dan menempati areal seluas 1000 Ha. Saat ini sekitar 70 Ha sudah dikembangkan untuk pertanaman (jagung, kedelai, hortikultura), peternakan (ayam, itik, perikanan, hatchery, budidaya ikan dan udang) serta fasilitas pasca panen. Disamping itu, telah dibangun sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan berupa rumah siswa, rumah instruktur dan ruang kelas, sarana dan prasarana umum seperti air, listrik, jalan dan mesjid.
Sebagai realisasi komitmen bersama antara Kementerian Riset dan Teknologi, HKTI dan Departemen Pertanian diselenggarakan Pelatihan Pertanian Terpadu kader tani HKTI dengan tujuan untuk melahirkan tenaga terampil dan mandiri serta mampu menghasilkan produk pertanian, peternakan dan perikanan yang kompetitif di pasar bebas melalui
(1) peningkatan pemahaman dan pengetahuan petani tentang konsep pertanian terpadu daur biologi,
(2) peningkatan keterampilan teknis para petani dalam budidaya, pasca panen dan pengolahan produk pertanian, peternakan dan perikanan, serta
(3) peningkatan pengetahuan tentang pengelolaan usaha tani terpadu meliputi organisasi, jaringan pemasaran dan akses ke permodalan (perbankan).
Praktikum kali ini adalah pengenalan peralatan meteorologi pertanian di stasiun agroklimat dan juga dengan mengamati dan membuat sketsa alat-alat meteorologi pertanian beserta fungsi dari bagian-bagiannya. Tujuannya adalah agar praktikan mampu mengenal tata letak penempatan peralatan meteorologi pertanian dalam stasiun meteorologi, mengenal cara kerja masing-masing alat, serta mengenal cara pengamatan alat-alat tersebut.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1. Wind Vane digunakan untuk mengukur kecepatan angin.
2. Termometer maximum dan minimum digunakan untuk mengukur suhu
3. Alat pengukur penyinaran matahari antara lain Solarimeter typr Campbell Stokes (untuk mengukur lama penyinaran matahari) dan Bimetal Actinograf (untuk mengukur energi matahari).
4. Alat pengukur curah hujan adalah ombrometer yang punya tiga jenis yaitu ombrometer otomatis, ombrometer manual, dan ombrometer otomatis tipr jungkit.
5. Sebuah stasiun agroklimat membutuhkan letak yang cukup luas, terbuka dengan taman alat di tengahnya.
6. Penempatan alat pada stasiun klimatologi disesuaikan dengan karakteristik dari masing-masing alat agar tidak memberikan pengaruh saat melakukan pengukuran atau pengambilan data.
7. Stasiun Agroklimat merupakan suatu lahan dengan ukuran tertentu yang fungsinya sebagai tempat mengadakan pengamatan secara terus menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan dan pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek pertanian lainnya
8. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penamatan dan pengambilan data meteorologi antara lain cara pengamatan, waktu pengamatan, dan tata letak penempatan alat dalam stasiun sehingga dapat mewakili kondisi fisik lingkungan.
5.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum kali ini, para praktikan harus benar-benar objektif dalam pengolahan data sagar hasil yang diperoleh tidak salah. Selain itu, dalam praktikum ini haruslah ada koordinasi antar kelompok agar informasi yang ada pada masing-masing kelompok karena data yang diperoleh memiliki hubungan antar data dari masing-masing kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Panduan Praktikum Agroklimatologi. FTP UGM. Yogyakarta

Handoko. 2000. Klimatologi dasar. Pustaka jaya, Bogor.

Lakitan Benyamin. 2002. Dasar-dasar klimatologi. PT Rajagrafindo persada, Jakarta.

Sudira, Putu. 1999. Handout Kuliah Klimatologi. FTP UGM. Yogyakarta

Sudira, Putu, 2001. Klimatologi. Fakultas Teknologi Pertanian.UGM. Yogyakarta

Tjasyono Bayong. 2004. Klimatologi. ITB, Bandung.

Usman. 2004. Analisis Kepekaan Beberapa Metode Pendugaan Evapotranspirasi Potensial terhadap Perubahan Iklim. Jurnal Natur Indonesia. Universitas Riau.

kepemimpinan (LEADERSHIP)

KEPEMIMPINAN
[ LEADERSHIP]


Oleh : Muhammad Reza


1. Pengertian Kepemimpinan.

Kata “ Kepemimpinan” terjemahan dalam bahasa inggris adalah “ leadership”, banyak sekali kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam kemajuan sekarang ini kepemimpinan senantiasa menjadi persoalan, lebih-lebih dalam waktu pembangunan di Negara kita ini.

Fakta- fakta sejarah telah cukup ,memberi bukti,bahwa kepemimpinan itu sepanjang zaman merupakan persoalan yang penting bagi umat manusia .kelangsungan hidup atau timbul tenggelamnya suatu Negara.

Apakah sebenarnya yang di artikan dengan Kepemimpinan itu? Pengertian kepemimpinan itu bagi orang-orang awam sehari –hari mengartikan yaitu suatu hubungan antara seseorang yang di sebut “ atasan” dan “bawahan” jadi sudah bias di simpulkan bahwa kepemimpinan itu berarti “ hubungan yang erat antara seorang dengan sekelompok manusia ,karena adanya kepentingan bersama, hubungan itu di tandai tingkah laku yang tertuju dan terbimbing daripada manusia yang seorang itu,manusia atau orang ini di sebutyang memimpin atau pemimpin,sedangkan kelompok manusia yang mengikutinya adalah yang “di pimpin”.

Sudah bnyak sekali para ahli mengembangkan apa itu Kepemimpinan,adapun beberapa ahli membahas pengertian kepemimpinan ,memberikan berbagai aspek yang dapat memberikan pengertian tentang apa yang disebut Kepemimpinan , antara lain :

Kepemimpinan dapat dipandang sebagai pangkal penyebab dari pada kegiatan kegiatan,atau proses untuk mengubah pandangan atau sikap mental/phisik dari sekelompok orang-orang, baik dalam hubungan organisasi maupun informal
Kepemimpinan dapat di rumuskan pula sebagai suatu kepribadian (personality) seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya.
Kepemimpinan adalah suatu seni (art) , kesanggupan (ability) atau tehnik (technique) untuk membuat sekelompok orang ( bawahan) mengikuti atau mentaati segala apa yang di kehendakinya,membuat mereka begitu semangat dan tanpa pamrih untuk mengikutinya.

Di dalam Kepemimpinan selalu terdapat unsure pemimpin ( influencer) yakni mempengaruhi tingkah laku pengikutnya (influence).

2. Macam – macam Bentuk Kepemimpinan

Menurut uraian bahwa kepemimpinan itu timbulnya dalam suatu organisasi,pengertian tentang kepemimpinan itu akan timbul kapan dan dimanapun,asalkan memenuhi 3 ( tiga) hal seperti :
adanya orang yang di pengaruhi
adanya orang yang mempengaruhi
orang yang mempengaruhi mendorong pada tercapainya suatu tujuan

Dalam Percakapan Sehari – hari kita menjumpai berbagai jenis pemimpin seperti :
Pemimpin – Komandan – Atasan – Perwira
Pemimpin Partai Politik
Pemimpin Massa
Pemimpin Rakyat
Pemimpin – ketua – sesepuh
Pemimpin besar Revolusi

Diantara pemimpin- pemimpin diatas kita dapat membedakan atas:
Pemimpin Formal ,yaitu ; seseorang yang secara resmi diangkat dalam jabatan kepemimpinan
Pemimpin Informal , yaitu ; Pemimpin ini dengan sepontan diterima oleh para anak buahnya, (kepemimpinan ini tidak mempunyai dasar pengangkatan resmi)
Peminpin Langsung , yaitu; Kepemimpinan yang kegiatannya dan pengaruhnya di lakukan dengan melalui sikap,perbuatan dan kata-kata orang yang memimpin secara lagsung kepada anak buahnya
Pemimpin Tidak langsung yaitu, Kepemimpinan yang melakukan kegiatan dan pengaruhn ya dengan cara tidak langsung akan tetapi dengan melalui atau dengan perantara berbagai kesempatan seperti melalui karangan- karangan dalam surat kabar, majalah dan buku- buku.

3. Berbagai Cara Melakukan Kepemimpinan

Cara seorang memimpin melakukan kepemimpinanya itu dapat di golongkan atas beberapa golongan antara lain :

Secara Otokrasi : Kepemimpinan ini artinya pemimpin menganggap organisasi sebagi milik sendiri,ia bertindak secara dictator terhadap para anggota organisasiya.
Secara Militeristis : Kepemimpinan ini lazim di gunakan di dalam ketentaraan,di dalam memimpin untuk menggerakkan bawahannya ia menggunakan system perintah satu komando.
Secara Paternalistis : cara kepemimpinan ini bias dikatakan seorang yang bersifat “kebapakan” ia menganggap anak buahnya sebagai “anak” atau manusia yang belum dewasa sehingga pemimpin semacam ini jarang atau tidak memberikan sama sekali kepada anak buahnya untuk bertindak sendiri.
Secara Kharismatik : Cara kepemimpinan ini mampu menguasai pengikutnya karena meraka ini di liputi oleh kepercayaan yang luar biasa besar terhadapnya, karena pemimpin ini mempunyai “daya tarik “ yang amat besar atau pemimpin yang mempunyai “ charisma” sehingga pengikutnya amat besar pula jumlahnya.
Secara Laisses Faire, Kepemimpinan ini mempunyai arti yaitu bebas, dalam hal ini pemimpin tidak memberikan pimpinanya ( membiarkan anak buahnya sekehendak sendiri)
Secara Demokratis : cara demokratis perlakuan pemimpin yang bersifat kerakyatan atau persaudaraan , mengharap kerjasama dengan anak buahnya yang tidak di pandang sebagi alat ,tetapi dianggap sebagi manusia.
Kepala atau pemimpin : cara dan tindakan seorang kepala sebagi penguasa,ia memerintahkan anak buahnya untuk melakukan pekerjaan, kepala diangkat menurut peraturan tertentu oleh instansi untuk mengepalai suatu kantor, dinas , dan jawatan . sedangkan pemimpin harus di pilih oleh orang- orang yang di pimpimya atau diangkat oleh instansi tertentu.
Majikan atau pemimpin : Majikan artinya Penguasa terhadap seseorang atau perusahaan yang memberikan pekerjaan .Pengertian Majikan tidak sama dengan seorang pemimpin,perbedaan keduannya dapat di katakana antara lain :


a. Seorang Majikan menciptakan “ ketakutan”
Seorang pemimpin menciptakan “ kepercayaan”


b. Seorang Majikan menumbuhkan “ Kegusaran”
Seorang pemimpin menumbuhkan“ Semangat Kerja”

c. Seorang Majikan berkata “ saya”
Seorang pemimpin berkata “ kita”

d. Seorang Majikan percaya akan kekuatan “ kesewenangan”
Seorang pemimpin percaya akan kekuatan “ anak buah ”

4. Azas – azas ( sumber – sumber) Kepemimpinan


Azas – azas atau sumber – sumber apakah yang dapat menimbulkan seorang pemimpin , sumber – sumber itu antara lain sebagi berikut :

Sifat – sifat seseorang , seperti ketangkasan, keberanian, kecerdasan, kecepatan mengambil keputusan dan lain sebaginya.
Tradisi , Kepemimpinan yang bersumber menurut azas kelahiran dan menurut umur yang disebut azas senioritas.
Kekuatan Magis, dalam sejarah banyak orang – orang muncul menjadi pemimpin oleh karena mereka memiliki kekuatan magis.
Prestige, (nama baik) oleh karena seseorang tersebut mempunyai prestige yang baik maka orang tersebut tetap menjadi pemimpin walupun sudah berpindah tempat
Kecakapan Khusus, di karenakan seseorang tersebut mempunyai kecakapan khusus dalam bidang yang membutuhkan pemimpin , maka orang tersebut diangkat menjadi seseorang pemimpin.
Secara Kebetulan, Karena secara kebetulan ada di suatu tempat pimpinan yang lowong sehingga dia diangkat menjadi pemimpin.

5. Ciri – ciri Kepemimpinan.
Di uraikan bahwa tiap – tiap pemimpin paling sedikit mempunyai 3 (tiga) macam cirri yaitu :

Penglihatan Sosial, adalah kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala- gejala yang timbul dalam masyarakat atau kehidupan sehari –hari.
Kecakapan berfikir abstrak adalah mempunyai otak yang amat cerdas artinya memiliki intelegensi yang tinggi , dan dapat melihat dan menganalisa gejala- gejala yang timbul dalam masyarakat.
Keseimbangan emosi. Adalah seorang pemimpin harus dapat menciptakan rasa tenag dan aman kepada mereka yang memimpin, orang yang mudah naik darah dan suka marah menandakan emosinya tidak mantap, jangankan menjadi pemimpin orang lain menenangkan diri sendiri saja tidak mampu, untuk dapat memimpin , manusia harus “berwibawa” yang langsung melekat pada keperibadiannya , bukan hanya kekuasaan yang di takuti.


6. Sifat – sifat Kepemimpinan


Sebelum kita sampai kepada sifat-sifat kepemimpinan, perlu kiranya disebutkan terlebih dahulu tentang adanya sifat kepengikutan
Pengikut adalah kebalikan daripada pemimpin ,tidak akan ada pemimpin kalau tidak ada pengikut, sebab pokok yang mendorong mengapa sekelompok orang dapat di gerakkan dan mau mengikuti adalah ;
Kepengikutan karena hukum
Kepengikutan karena tradisi dan adat
Kepengikutan karena agama dan hati nurani
Kepengikutan karena ratio (pikiran sehat)

Sebagaimana di jelaskan diatas Kepengikutan itu merupakan dwi tunggal dengan Kepemimpinan, telah dikemukakan bahwa kepemimpinan memerlukan sifat- sifat kelebihan dari yang di pimpin.
Mengemukakan sifat – sifat Pemimpin sebagai berikut :

Ketegasan mengambil keputusan
Kecakapan menimbang
intelegensi
Kesigapan dan kewaspadaan.
Inisiatif dan kegairahan
Perasaan tanggung jawab
Kesetiaan
Adil
Integrity
Kerendahan hati.
Kebijaksanaan.
Mendahulukan Kepentingan umum
Keberanian Jasmani
Simpati
Humor
7. Fungsi Seorang Pemimpin

Telah kita ketahui bahwa tugas pokok pemimpin adalah mengantarkan ,mengetuai,memberi petunjuk,mendidik, dan membimbing.
Untuk dapat memenuhi tugas tersebut maka seseorang pemimpin itu mempunyai beberapa macam fungsi yang harus di laksanakan, misalnya :

Fungsi Perencanaan
Fungsi Memandang kedepan
Fungsi Pengembangan Loyalitas
Fungsi Pengawasan terhadap pelaksana rencana
Fungsi Mengambil Keputusan
Fungsi memberikan anugerah


8. Peranan seorang Pemimpin

Setelah kita bahas mengenai arti,ciri, sifat, tugas dan fungsi kepemimpinan maka untuk menambah jelasnya kita bahas pla mengenai peranan seorang pemimpin .
Peranan seorang pemimpin yang baik dapat di simpulkan menjadi seperti berikut :

Sebagai seorang pencipta , Pemimpin harus mampu mencetuskan pikiran atau ide
Sebagai seorang perencana, Pemimpin harus mampu membuat rencana yang tersusun baik menurut fakta-fakta yang Objectif tentang masalah yang di pimpinnya.
Sebagai Wakil dari kelompok,Pemimpin harus dapat mewakili kelompoknya keluar
Sebagai seorang Ahli, pemimpin harus mempunyai keahlian lebih-lebih dalam bidang yang dipimpinnya
Sebagai pengawas hubungan antara anggota kelompok , pemimpin harus menjaga jangan sampai terjadi perselisihan diantara para anggotanya.
Bertindak sebagai wasit atau hakim, Pemimpin harus dapat menengahi dengan bertindak tegas secara objectif tanpa pilih kasih atau memihak kepada salah satu.
Sebagai Pemegang Tanggung jawab kelompok, Pemimpin harus berani bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya yang dilakukan atas nama kelompok.
Bertindak sebagai seorang ayah , bertindak seauai dengan orang tua modern dan bijaksana memberikan kesempatan kepada anak buahnya untuk mengambil inisiatif dan mengembangkan daya kreasinya demi kemajuan mereka sendiri.
Sebagai korban “ kambing hitam” ,seorang pemimpin harus menyadari bahwa dirinya merupakan tempat melempar keburukan – keburukan dan kesalahan – kesalahan yang terjadi dalam organisasinya.


9. Tehnik Kepimimpinan


Yang dimaksud dengan tehnik kepemimpinan adalah semua aturan , cara metode , yang di dapat di pakai dalam melaksanakan tugas kemimpinan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memperoleh hasil yang sebaik – baik nya.
Sebagaimana halnya dengan sifat-sifat kepemimpinan yang telah di uraikan diatas,maka tehnik kepemimpinan itu dapat kita bagi atas :

Tehnik Kepemimpinan Pokok, ialah tehnik kepemimpinan yang dapat di gunakan sebagai dasar dari seluruh macam kepemimpinan seperti :

1. Tehnik menyiapkan orang –orang supaya mau menjadi pengikut (tehnik penerangan/sosialisasi, tehnik propaganda)
2. Tehnik memperlakukan orang – orang sebagai manusia , bukan sebagai alat ( atas kebutuhan seseorang akan penghargaan orang lain,keamanan ,ketentraman ,keikutsertaan,dan kebutuhan fhisikologis lainnya)
Tehnik untuk menjadi teladan bagi pengikut. ( larangan – larangan,keharusan – keharusan)
Tehnik menggunakan system komunikasi yang cocok
Tehnik persuasi dan pemberian perintah
Tehnik memberikan fasilitas untuk menjalankan pekerjaan dengan baik.( Fasilitas kecakapan,Pemberian uang,tempat kerja, pemberian barang,pemberian waktu.

Tehnik Kepemimpin Khusus, adalah tehnik – tehnik kepemimpinan lainnya untuk menambah tehnik kepemimpinan pokok,agar tugas kepemimpin dalam bidang khusus tertentu dapat di jalankan dengan hasil yang baik , seperti dalam bidang khusus sebagai berikut :

Perusahaan industri
Kemiliteran
Instansi
Jawatan dan lain sebagainya.
Demikian telah cukup kita uraikan tentang pengertian kepemimpinan sehingga dapat kita katakana bahwa pisikologis seorang pemimpin itu bukan dari teori kepemimpinan, tetapi dari pengalaman dan pengembangan manusia itu sendiri.



Daftar Pustaka :
3. Buku Leadership karangan :Komisaris Besar Pol.Purn M Karjadi
4. Dasar- dasar kepemimpinan , jilid I dan II,saduran oleh James D.Kenedy
5. Syarat-syarat dan sifat Kepemimpinan, Drs Soejoed bin wahjoe, seskoak Lembang-Bandung
6. Tehnik Memimpin, Alfred R. Lateiner.



Makalah di sampaikan oleh :

M. Reza.AR